Minggu, 5 Oktober 2025

Hanya Andalkan Google Maps, 2 Bocah SD Motoran dari Madura ke Jakarta, Diamankan Polisi di Semarang

Dua bocah SD asal Sampang, Madura, Jawa Timur, nekat pergi ke Jakarta naik motor. Mereka diamankan polisi di Semarang.

TRIBUNMADURA.COM/HANGGARA PRATAMA
Dua bocah yang nekat ke Jakarta pasca dijemput dan berada di Mapolsek Pangarengan, Kabupaten Sampang, Madura, Selasa (21/11/2023). 

TRIBUNNEWS.com - Dua bocah SD asal Madura, Jawa Timur, berinisial MZ (11) dan D (10), nekat mengendarai motor ke Jakarta hanya mengandalkan melihat peta di Google Maps.

MZ dan D yang berasal dari Kabupaten Sampang berniat pergi ke Jakarta untuk menemui teman mereka yang mereka kenal lewat sambungan telepon.

Kedua bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar ini pergi pada Minggu (19/11/2023) sekitar pukul 13.00 WIB, tanpa berpamitan ke keluarga.

Sebagai informasi, MZ adalah siswa sebuah sekolah dasar negeri di Pangarengan, Kabupaten Sampang.

Sementara itu, D bersekolah di sebuah MI di kabupaten yang sama.

Baca juga: Viral Dua Bocah SD Nekat Naik Motor dari Madura ke Jakarta, Bermodal Rp 100 Ribu dan Tak Pakai Helm

Saat berangkat, keduanya tak memakai helm, hanya mengenakan kaus dan celana pendek, serta membawa uang Rp100 ribu.

Aksi nekat MZ dan D ini terungkap saat keduanya diamankan polisi, Senin (20/11/2023).

Keduanya diamankan polisi saat melintas di jalan Solo-Semarang, Klero, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Kapolsek Tengaran, AKP Supeno, mengatakan awalnya anggotanya tengah melaksanakan pengaturan lalu lintas pagi di wilayah Klero.

Lalu, anggota Polsek Tengaran melihat MZ dan D yang berkendara menaiki motor tanpa menggunakan hlem.

Motor Honda Beat yang dikendarai MZ dan D juga tidak dilengkapi spion dan pelat nomor.

"Setelah kami mintai keterangan, ternyata mereka mau ke Jakarta tanpa seizin orang tuanya," kata AKP Supeno kepada TribunJateng.com, Selasa (21/11/2023).

Selama di Polsek Tengaran, MZ dan D dimintai keterangan dan juga diberi makan.

Supeno juga mengatakan pihaknya langsung menghubungi keluarga MZ dan D.

"Selama di Mapolsek (Tengaran), kita mintai keterangan. Kita ajak guyon (bercanda), kita kasih makan," imbuh Supeno.

D mengaku selama perjalanan ia dan MZ bergantian menyetir.

Karena merupakan pengalaman pertama keduanya pergi ke luar kota tanpa orang tua, MZ dan D hanya mengandalkan Google Maps.

"Kita menyetir bergantian, tanpa menggunakan helm. Selama perjalanan tidak bertemu polisi," ujar D, Selasa.

Baca juga: 2 Bocah SD Naik Motor dari Madura Ingin Temui Temannya di Jakarta: Hanya Bawa Uang Rp100 Ribu

Lebih lanjut, D menuturkan ia dan MZ menginap di sebuah gardu di Tuban saat malam hari.

Baru keesokan harinya mereka melanjutkan perjalanan.

Uang saku sebesar Rp100 ribu yang mereka bawa, digunakan untuk membeli bensin dan makan mi instan.

"Uang yang Rp100 ribu itu juga kami buat untuk beli bensin."

"Saat kami diamankan polisi, sisa uang tinggal Rp10 ribu," beber D.

Keluarga Sempat Mengira Penipuan

Dua bocah yang nekat ke Jakarta pasca dijemput dan berada di Mapolsek Pangarengan, Kabupaten Sampang, Madura, Selasa (21/11/2023).
Dua bocah yang nekat ke Jakarta pasca dijemput dan berada di Mapolsek Pangarengan, Kabupaten Sampang, Madura, Selasa (21/11/2023). (TRIBUNMADURA.COM/HANGGARA PRATAMA)

Paman MZ, Jauhari, mengaku keluarganya sempat mengira hendak ditipu saat mendapat kabar MZ dan D berada di Kabupaten Semarang.

Pasalnya, informasi mengenai keberadaan MZ dan D pertama kali diketahui istri Jauhari lewat panggilan telepon.

Karena takut ditipu, istri Jauhari pun meminta polisi agar mengirimkan foto dan video MZ.

"Setelah dikirim foto dan video, saya langsung bergegas menjemput ponakan saya ke Jawa Tengah dengan ditemani keluarga," ungkap Jauhari, Selasa, dikutip dari TribunMadura.com.

Lebih lanjut, Jauhari mengungkapkan ia sempat bertemu MZ di pasar sebelum sang keponakan nekat pergi ke Jakarta.

Saat itu, kepada Jauhari, MZ mengaku hanya ingin membeli sesuatu di pasar.

"Saat itu saya percaya, tanpa menaruh rasa curiga karena mereka hanya mengenakan kaus dan celana pendek," pungkas dia.

Polisi Lakukan Mediasi

Dua bocah yang nekat ke Jakarta pasca dijemput dan berada di Mapolsek Pangarengan, Kabupaten Sampang, Madura, Selasa (21/11/2023).
Dua bocah yang nekat ke Jakarta pasca dijemput dan berada di Mapolsek Pangarengan, Kabupaten Sampang, Madura, Selasa (21/11/2023). (TRIBUNJATIM.COM/HANGGARA PRATAMA)

Setelah MZ dan D dijemput keluarga masing-masing, keduanya sempat dibawa ke Mapolsek Pangarengan untuk menjalani mediasi.

"Kami panggil semua pihak keluarga dari kedua anak ini."

"Semoga ke depan tidak ada lagi peristiwa serupa."

"Saya harapkan orang tua menjaga betul-betul anaknya," ucap Kapolsek Pangarengan, Ipda Iwan Suhandi, Selasa.

Hal senada juga disampaikan AKP Supeno.

Ia mengimbau kepada orang tua agar tak memperbolehkan anak-anak mereka mengendarai kendaraan bermotor jika belum cukup umur.

“Jika belum cukup umur, jangan diperbolehkan mengendarai motor, apalagi dibelikan motor,” kata dia.

Supeno mengaku prihatin melihat MZ dan D yang masih di bawah umur nekat berkendara dari Sampang menuju Semarang.

"Prihatin, anak (umur) 11 dan 10 tahun naik motor dari Pangarengan, Sampang mau ke Jakarta," pungkas Supeno.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJateng.com/Reza Gustav Pradana, TribunMadura.com/Hanggara Pratama)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Hanya Bawa Rp 100 Ribu Naik Beat Madura ke Jakarta, Ini Kondisi 2 Bocah SD Nekat saat Disetop Polisi

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunMadura.com dengan judul Akhir Perjalanan Bocah SD Sampang Nekat Motoran ke Jakarta: Nginap di Tuban, Dicegat Polisi Semarang

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved