Minggu, 5 Oktober 2025

Pria Diterkam Harimau di Samarinda, Keluarga Korban: Tetangga Tak Tahu Majikan Pelihara Hewan Buas

Inilah kabar terbaru soal ART di Samarinda yang tewas diterkam harimau majikannya saat memberi makan.

BKSDA Kaltim
Proses evakuasi Harimau yang dipelihara secara ilegal di Jalan Wahid Hasyim II, Samarinda dari rumah bernomor 99 menuju Tabang, Minggu (19/11/2023). 

Lebih lanjut, pihak kepolisian pun berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim.

"Yang jelas sudah tidak bisa ditaruh di situ lagi karena nggak ada izinnya," kata Yusuf.

Penampakan harimau yang telah menerkam seorang pria di sebuah rumah mewah di bilangan Jalan Wahid Hasyim 2, Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Sabtu (18/11/2023). Kini si pemilik rumah saat ini tengah menjalani pemeriksaan di Mapolresta Samarinda.
Penampakan harimau yang telah menerkam seorang pria di sebuah rumah mewah di bilangan Jalan Wahid Hasyim 2, Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Sabtu (18/11/2023). Kini si pemilik rumah saat ini tengah menjalani pemeriksaan di Mapolresta Samarinda. (HO/Polresta Samarinda)

Baca juga: Mengenal Harimau Peliharaan Pengusaha di Samarinda yang Tewaskan Pekerja, Harganya Disebut Mahal

BKSDA Sebut Harimau Akan Diambil DNA

Kepala Balai BKSDA Kaltim, M Ari Wibawanto mengatakan, harimau jantan milik AS tersebut pun dievakuasi ke Balai Konservasi PT Gunung Bayan di Tabang, Kutai Kartanegara.

Nantinya, harimau tersebut akan menjalani tes DNA untuk kepastian jenisnya.

"Sampel DNA akan kami kirim ke Jakarta. Hasilnya akan keluar satu minggu ke depan," jelas Ari Wibawanto, dikutip dari TribunKaltim.co.

Ari juga mengatakan, diduga harimau tersebut merupakan Harimau Sumatera atau Panthera tigris sumatrae.

"Dugaan sementara Harimau Sumatera, tapi kita akan kroscek lagi dengan tes DNA,"

Kurang lebih seminggu atau dua minggu untuk mengetahui Harimau ini dari Sumatera atau dari luar Indonesia," kata Ari.

Baca juga: Fakta ART Tewas Diterkam Harimau, Pintu Kandang Terbuka, Korban Dipaksa Memberi Makan Harimau

Diduga, harimau tersebut merupakan harimau dewasa dan telah berusia 10 tahun.

"Kondisinya sehat dengan bobot kurang lebih 100 kilogram lebih. Panjang 1,8 meter, tinggi 1 meter," imbuhnya.

Ia pun menegaskan, harimau akan diobservasi hingga mampu hidup di alam liar.

"Jadi tidak ditembak mati. Karena serangan agresif itu adalah sifat liar dia," ujarnya.

Ari menambahkan, dengan alasan apapun, harimau tidak bisa dipelihara secara pribadi.

"Makanya dengan alasan apapun harimau tidak bisa dipelihara secara pribadi," tegasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Nasib Pemilik Harimau yang Terkam Seorang Pekerja di Samarinda, BKSDA: Harimau tak Bisa Dipelihara.

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunKaltim.co, Sintya Alfatika Sari/Mohammad Zain Rahmatullah/Rita Lavenia)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved