Viral Wisatawan Dipalak Rp300 Ribu di Air Terjun Sekumpul Bali, Sandiaga: Jangan Digetok Nanti Kapok
Video seorang wisatawan diminta bayar tiket masuk Rp300 ribu di objek wisata Air Terjun Sekumpul, Bali menjadi viral pada Kamis (16/11/2023).
TRIBUNNEWS.COM - Video seorang wisatawan yang mengeluhkan mahalnya harga tiket masuk di objek wisata Air Terjun Sekumpul, Bali menjadi viral di media sosial.
Peristiwa itu dialami oleh pemilik Instagram @dekodennis pada Kamis (16/11/2023).
Dalam video yang diunggah, sebelum sampai di Air Terjun Sekumpul, dia disetop oleh warga di sebuah pos.
Ia diminta membayar Rp 300 ribu per orang apabila ingin melanjutkan perjalanannya.
"Bli jadi tadi Rp 300 ribu per orang ya?" ujar pengunggah.
"Iya bener satu orangnya, jadi abangnya nggak perlu bayar apa-apa lagi," ujar oknum pengelola wisata tersebut.
Baca juga: Fakta Viral Teh Manis Rp45 Ribu di Puncak Bogor: Dalih Warung Getok Pelanggan, Terungkap Harga Asli
Pos tersebut dikatakan masih berjarak sangat jauh dari Air Terjun Sekumpul.
Warga itu berdalih, harga tersebut sudah mengalami penyesuaian sebelum pandemi Covid-19 melanda.
Hingga artikel ini ditulis, Jumat (17/11/2023, video itu telah mendapatkan 63,8 ribu penayangan.
Kronologi
Diketahui lokasi wisata Air Terjun Sekumpul itu berada di Desa Lemukih, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.
Mengutip TribunBali.com, Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara menyampaikan, pihaknya telah melakukan pengecekan langsung ke lokasi.
Imbas dari kejadian ini, ada tiga loket masuk yang dikelola oleh warga setempat diminta untuk tutup sementara.
Hal itu dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Satpol PP Buleleng yang langsung mendatangi Air Terjun Sekumpul untuk menertibkan pos loket masuk.
"Hasil pengecekan kami itu memang benar apa yang ada di video itu dan diakui oleh yang bersangkutan."
"Hari ini kami minta pos ditutup. Jadi pos yang ada di sepanjang jalan kilometer 1 sampai Desa Lemukih ditutup untuk sementara," kata Dody pada Kamis (16/11/2023), dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Viral Pria Ngaku Pencuri Serahkan Diri ke Polres Lubuklinggau, Polisi Duga Hanya Ingin Makan Gratis
Tiga loket itu terpantau menawarkan harga tiket yang berbeda-beda.
Seperti paket short track berisi pemandu wisata dan welcome drink dijual seharga Rp 300 ribu per orang.
Sementara tiket long track berisi pemandu wisata, welcome drink, rice terrace, natural waterslide & jumping 7 waterfall, makan siang hingga sewa motor dibanderol seharga Rp 500 ribu per orang.
"Nanti akan kami buat tata kelola yang bagus, sesuai Pergub 28 tahun 2020. Kami akan carikan win-win solution agar semua tidak kehilangan mata pencaharian."
"Namun wisatawan juga tetap merasa aman, nyaman, terlindungi dan citra merasa dibodohi atau merasa dipalak tidak ada lagi," terang Dody.
Pihaknya berencana mengundang seluruh pengelola loket beserta perangkat desa pada Senin (20/11/2023) mendatang, untuk memperbaiki tata kelola wisata air terjun tersebut.
Baca juga: Viral Video PNS Boyolali Diminta Menangkan Paslon, Harus Dicek Kebenarannya, Bawaslu akan Telusuri
Tanggapan Sandiaga Uno
Diberitakan TribunBali.com, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno bersama jajaran di Kementeriannya pun ikut menyoroti kejadian ini.
"Ini sedang kita dalami karena memang ada miss informasi dari segi masuknya wisatawan tersebut."
"Wisatawan tersebut tentunya belum mendapatkan informasi lengkap dimana tempat masuk yang resmi,” ujar Sandiaga usai membuka acara Pemutaran Bay Festival, Kamis (16/11/2023) malam.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga reputasi lokasi wisata agar tidak dipandang negatif di kalangan wisatawan.
"Jadi ke depan juga saya mengimbau kepada masyarakat jangan mengambil kesempatan dalam kesempitan, karena wisatawan itu tidak mendapatkan informasi jadi istilahnya digetok (harga tiket masuk dinaikkan)."
“Kalau digetok dia akan kapok dan tidak akan kembali lagi. Ini reputasi Bali yang perlu dijaga. Jadi masyarakat sekitar juga harus saling mengingatkan,” lanjutnya.
(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunBali.com/Ratu Ayu Astri Desiani, Zaenal Nur Arifin, KOMPAS.COM/Hasan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.