Perjuangan KMPA Giri Bahama Angkat Air Gua Suruh: Putus Kekeringan, Angkat Kesejahteraan Warga Desa
Air dari Gua Suruh kini tercatat menghidupi 442 KK (kepala keluarga) atau sekitar 4 ribuan warga yang berada di enam dusun di Desa Pucung.
Suyadi mengatakan air yang diambil hanya cukup untuk minum, memasak dan mandi ala kadarnya untuk satu keluarga saja.
“Dua blek air itu biasanya untuk masak, minum, dan mandi untuk 2 sampai 3 orang saja per hari, itupun harus sangat hemat penggunaannya,” urai Suyadi.
Ketersediaan air semakin menipis jika kemarau berlangsung lama dan membuat sumber air semakin langka.
“Kalau kemaraunya lama, biasanya sumber air yang tersedia ya makin sedikit, solusinya berangkat lebih pagi atau nyari sumber air lebih ke arah timur, lebih jauh lagi,” terang pria yang kini berusia 64 tahun ini.
Suyadi dan warga desa pernah merasakan harus ngangsu sepanjang 8 bulan tanpa henti karena musim kering yang terjadi begitu lama.
Ia mengatakan, ada penelitian rata-rata penggunaan air di Desa Pucung hanya belasan liter per orang per hari.
Angka itu jauh dari standar rata-rata penggunaan air di desa yakni seratus liter per orang per harinya.
Di musim penghujan, warga desa memanen air hujan dengan cara menampung di Penampungan Air Hujan (PAH) bantuan dari pemerintah.
PAH digunakan oleh beberapa KK, namun lagi-lagi jumlah air yang tersedia tak mencukupi.
“ Kalau musim hujan lumayan, tapi di daerah sini rata-rata musim kering lebih panjang daripada musim hujan, pernah kemarau itu sampai 8 bulan dalam setahun,” kata Suyadi.
Ketersediaan air, lanjut Suyadi, masih jadi hal mewah di Desa Pucung meskipun di musim hujan .
Keadaan mulai membaik di tahun 2003 dengan adanya sumur yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Wonogiri.
“Akan tetapi air yang keluar masih terbatas, masih harus dijatah per KK hanya boleh 2-3 jeriken saja per hari,” terangnya.
Keadaan baru berubah drastis ketika tahun 2013, air sungai bawah tanah di Gua Suruh berhasil diangkat dan disalurkan ke ribuan warga Desa Pucung.
“ Sekarang tinggal putar keran, air mengalir, tanpa harus mikul blek (kaleng minyak bekas) lagi” kata Suyadi.
Sumber: TribunSolo.com
Sederet Kebohongan Sopir Bank Jateng Terbongkar: Ngaku Punya 300 Mobil hingga Soal Identitas |
![]() |
---|
Anggun Sopir Bank Jateng, Ingin Jadi Bos Rental 300 Mobil Modal Nyolong Uang Rp10 M |
![]() |
---|
Tinggal Bareng 2 Perempuan di Rumah Baru, Anggun Sopir Bank Jateng Perkenalkan sebagai Saudara |
![]() |
---|
Fakta Baru Anggun Sopir Bank Jateng Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar, Susun Rencana Jadi Bos Rentenir |
![]() |
---|
Istri Anggun Sopir Bank Jateng Takut Dikucilkan Buntut Kasus Pencurian Rp10 M, Keluarga Jadi Sorotan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.