Senin, 6 Oktober 2025

Populer Regional: Tewasnya Aktivis Kemanusiaan di Garut - Viral Kampung Mati di Cepoko Semarang

Berikut berita populer regional mulai kasus tewasnya aktivis kemanusiaan di Garut hingga viralnya kampung mati di Cepoko Semarang.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Sri Juliati
Kolase Tribunnews.com
Berikut berita populer regional mulai kasus tewasnya aktivis kemanusiaan di Garut hingga viralnya kampung mati di Cepoko Semarang. 

Meski aksi bullying itu dilakukan di sekolah, tidak ada satu pun orang yang menolong korban.

Orang tua korban, W, mengaku tidak terima anaknya diperlakukan buruk oleh terduga pelaku. 

Setelah video itu viral, W menyebut perwakilan sekolah dan terduga pelaku berserta orangtua telah menemuinya untuk meminta maaf.

"Saya tidak dapat menerima kelakuan anak-anak itu (pelaku) terhadap anak saya (korban)," ucap W, Minggu (15/10/2023).

W tidak habis pikir, para remaja tersebut tega melakukan perundungan terhadap anaknya.

Baca selengkapnya.

3. Pria yang Hamili Anak Kandungnya Diburu Polisi, Kasus Terungkap Setelah Korban Cerita pada Ibunya

Ilustrasi - Polsek Wahai kini memburu R, warga Kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah, pelaku rudapaksa anak kandungnya hingga korban hamil.
Ilustrasi - Polsek Wahai kini memburu R, warga Kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah, pelaku rudapaksa anak kandungnya hingga korban hamil. (Kolase Tribunnews.com)

Polsek Wahai kini memburu R, warga Kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah, pelaku rudapaksa anak kandungnya hingga korban hamil.

Pelaku R melakukan aksi rudapaksa terhadap anak kandungnya sendiri selama bertahun-tahun sejak masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).

Pelaku mengancam tak akan membayar uang sekolah korban jika tak menuruti kemauannya.

"Iya korban sudah lama dicabuli bapaknya," kata Kapolsek Wahai, Kompol Tomi, Senin (16/10/2023).

"Pelaku mengancam apabila memberitahu orang lain maka pelaku akan menyakiti korban dan tidak lagi membiayai sekolah korban," ujarnya.

Aksi bejat ayah kandung itu terbongkar setelah korban diketahui hamil.

Ibu korban yang mengetahui hal tersebut lalu melaporkan aksi bejat itu ke pihak kepolisian.

"Laporan kasus ini sudah kami terima pada 3 September lalu," ujar Kapolsek Wahai, Kompol Tomi, Senin (16/10/2023).

Saat ini, pelaku dalam incaran polisi karena kabur usai dilaporkan ibu korban.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved