Kamis, 2 Oktober 2025

Kata Terakhir MR, Bocah yang Tewas Disiksa Ibu Kandung, Merintih Kesakitan tapi Tak Digubris Pelaku

MR (13), remaja asal Desa Parigimulya, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat, tewas di tangan ibu kandungnya, Nurhani (40).

Editor: Daryono
Kolase Tribunnews.com/TribunJabar.id
MR (13), remaja asal Desa Parigimulya, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat, tewas di tangan ibu kandungnya, Nurhani (40) (kanan). 

"Dia berpikir kalau saya membawa dalam kondisi seperti ini apa tanggapan dari mantan suaminya. Jadi ada kekhawatiran dari tersangka," terang Fahri.

Setelahnya, Nurhani memutuskan untuk membuang korban ke saluran irigasi.

Nurhani kemudian menepi dan menggotong tubuh anaknya yang berlumur darah.

Polisi periksa lokasi pembunuhan di di Desa Parigimulya, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (5/10/2023). Dalam pemeriksaan itu terungkap benda yang digunakan ibu memukul anak kandung hingga tewas.
Polisi periksa lokasi pembunuhan di di Desa Parigimulya, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (5/10/2023). Dalam pemeriksaan itu terungkap benda yang digunakan ibu memukul anak kandung hingga tewas. (Tribunjabar.id/Ahya Nurdin)

Ia sempat terjatuh sebelum akhirnya melempar tubuh korban ke saluran irigasi.

"Saat dibuang, menurut keterangan tersangka, (korban) masih hidup," terangnya.

Kesal Korban Kerap Mencuri

Fahri melanjutkan, Nurhani nekat menghabisi nyawa anak kandungnya lantaran kesal dengan kelakuan korban.

Pasalnya, korban dikenal sebagai anak nakal karena kerap mencuri dan membuat masalah.

"Sehingga tersangka merasa malu dan lelah mengurus korban," ungkap Fahrii.

Kakek dan Paman Korban Terlibat

Dalam kasus ini, polisi juga turut mengamankan kakek korban berinisial W dan paman MR yakni S.

Baca juga: Ini Wajah Ibu Kandung yang Tega Habisi Anaknya di Subang

Diwartakan Tribunjabar.id, kejadian bermula saat korban masuk ke rumah lewat atap, Selasa malam.

Korban sendiri diketahui hidup di jalanan dan sudah lama tidak pulang ke rumah kakeknya.

"Saat itu, korban dilihat oleh kakeknya dan sempat menegur," kata Fahri.

Tak terima ditegur, korban lantas memukul kakeknya.

W pun membalas pukulan itu dengan menggunakan gergaji dan menyasar ke kepala korban.

Ia lalu berteriak memanggil anaknya, Nurhani.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved