Senin, 6 Oktober 2025

Sosok Kakek Penjual Cimin yang Diduga Jadi Penyebab 34 Siswa SD Keracunan, Awalnya Jualan Arum Manis

Sebanyak 34 siswa di SDN Jati 3, Desa Saguling, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB), mengalami keracunan.

Tribun Bali/Istimewa
Ilustrasi Keracunan makanan - Sebanyak 34 siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jati 3, Desa Saguling, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat mengalami keracunan. - Berikut sosok penjual cimin, yang diduga menjadi penyebab keracunan 

"Sebelumnya enggak ada apa-apa, bahkan sebelum dijual cucu-cucunya juga sudah mengonsumsi, makan di rumah."

"Saya juga habis bikin dan makan juga," terangnya.

Murid SDN Jati 3, Desa Saguling, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB), yang mengalami keracunan saat dirawat di Puskesmas Saguling, Kamis (28/9/2023).
Murid SDN Jati 3, Desa Saguling, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB), yang mengalami keracunan saat dirawat di Puskesmas Saguling, Kamis (28/9/2023). (TribunJabar.id/Hilman Kamaludin)

Pascakejadian keracunan yang dialami puluhan siswa SDN Jati 3, Tajudin diperiksa polisi pada Kamis (28/9/2023).

Namun, Tajudin diizinkan pulang setelah menjalani serangkaian pemeriksaan.

Dari hasil pemeriksaan, Tajudin dikenai penangguhan penahanan sehingga ia hanya wajib lapor ke kepolisian setempat.

Demikian disampaikan oleh Kapolres Cimahi, AKBP Aldi Subartono, Jumat, dilansir Kompas.com.

"Kita sudah periksa yang bersangkutan, kemudian dia hanya dikenai wajib lapor dan sudah dipulangkan ke keluarganya," ujarnya.

Aldi menuturkan, Tajudin belum terbukti secara sengaja menyebabkan keracunan puluhan siswa SDN Jati 3.

Untuk mengantisipasi adanya kejadian serupa, polisi meminta pihak sekolah ikut mengawasi kualitas jajanan yang berada di sekitar sekolah.

Selain itu, pedagang juga diminta untuk menjajakan makanan yang diolah secara higienis serta memperhatikan masa kadaluarsa.

"Kita minta supaya diawasi kualitas jajanannya agar lebih baik. Semua harus diantisipasi tapi jangan berdampak juga pada UMKM," terangnya.

Diketahui, peristiwa keracunan massal itu mengakibatkan seorang siswa meninggal dunia.

Baca juga: Soal Siswa Keracunan di Bandung Barat: Pedagang Baru Jualan 1 Hari, Disdik Ingatkan Ini

Korban meninggal berinisial RNN (9), awalnya mengeluhkan gejala mual, pusing, muntah, dan diare.

RNN lantas dirujuk ke Rumah Sakit Dustira, namun nyawanya tak tertolong.

Bocah itu diketahui memiliki riwayat penyakit bawaan berupa kelainan darah atau talasemia.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved