Jumat, 3 Oktober 2025

Bayi Tertukar di Rumah Sakit

Buntut dari Bayi Tertukar, Pemkab Bogor akan Bina Rumah Sakit agar Tak Lagi Terulang

Inilah tindakan Pemerintah Kabupaten Bogor untuk mencegah terjadinya bayi tertukar di kemudian hari

Editor: Daryono
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Penyerahan bayi yang tertukar di Polres Bogor, Jumat (29/9/2023) 

Diketahui, kedua bayi yang tertukar di Bogor, Jawa Barat kini telah kembali ke pelukan orang tua biologisnya masing-masing.

Pertukaran resmi yang dilakukan hari ini, Jumat (29/9/2023) tak hanya dihadiri oleh Siti Mauliah dan Dian selaku dua ibu yang anaknya tertukar.

Tapi juga dihadiri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmavati.

Menteri PPPA Bintang Puspayoga bersama kedua orangtua bayi tertukar Siti (baju hijau) dan Dian (baju merah) di Polres Bogor, Jumat (30/9/2023). /Foto: Tangkapan Layar Kompas.TV.
Menteri PPPA Bintang Puspayoga bersama kedua orangtua bayi tertukar Siti (baju hijau) dan Dian (baju merah) di Polres Bogor, Jumat (30/9/2023). /Foto: Tangkapan Layar Kompas.TV. (Tribunnews.com/Rina Ayu)

Baca juga: Menteri PPPA: Proses Psikologis Ibu Bayi Tertukar di Bogor Tak Mudah

Ia melihat proses pertukaran bayi yang tertukar di Polres Bogor.

Bintang pun mengatakan, ia salut dengan kebesaran hati Siti Mauliah dan Dian.

Siti dan Dian mendapatkan apresiasi langsung dari Bintang karena telah menjadi ibu yang tangguh.

Pasalnya, hingga titik ini, keduanya telah melalui proses yang panjang dan menguras energi.

"Kesepakatan yang dibuat diantara dua perempuan hebat ini, ibu-ibu tangguh ini, sehingga hari ini kita bisa laksanakan proses reintegrasi sosial," ujarnya, Jumat (29/9/2023).

Tak hanya memberikan apresiasi, Kementerian PPPA juga akan memberikan pendampingan psikologi terhadap dua keluarga.

Pendampingan psikologi itu sesuai komitmennya pada saat pengumuman hasil tes DNA pada Tanggal 25 Agustus 2023.

"Karena kita sangat paham sekali selama 11 bulan ini yang menyusui ibu ini, harus dilepaskan itu kan bukan hal yang mudah," katanya.

Selain itu, Bintang menuturkan, secara psikologis dan sosial, kedua ibu harus dipulihkan kondisinya.

Sementara bagi bayi yang tertukar juga telah dilakukan pendampingan dengan tahapan-tahapan tertentu yang bertujuan agar ikatan atau bonding antara bayi dan ibu biologisnya dapat tumbuh.

"Anak-anak sudah melalui tahapan bonding. Pendampingan psikologis penting dilakukan berkelanjutan. Bonding orangtua kandung sudah terlihat bagus ke anak-anak mereka, sehingga ke depan bonding akan terus berlanjut agar kedua anak bisa maksimal dan diharapkan anak-anak ini tumbuh dengan kualitas terbaik," harap Bintang.

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(Kompas.com, Afdhalul Ikhsan)(TribunnewsBogor.com, Yudistirawenne/Muamarrudin Irfani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved