Kondisi Siswa SMP Korban Penganiayaan di Cilacap, Korban Jalani Visum usai Dipukul Berulang Kali
Terungkap kondisi siswi SMP di Cilacap korban penganiayaan kakak kelas. Korban sempat dipukul berulang kali hingga ditendang kepalanya.
Terkait hal itu, Kapolresta Cilacap Kombes Pol Fannky Ani Sugiharto menjelaskan bahwa warga sempat tersulut emosi lantaran merasa kesal dan geram dengan kelakuan pelaku.
Terlebih warga awalnya menerima informasi bahwa korban FF adalah korban tawuran.
Sehingga memunculkan reaksi emosi dari sekumpulan massa yang membela korban.
Fannky menyebut pihaknya telah menjemput 5 anak itu ketika video perundungan belum viral di sosial media.
Pelaku perundungan sekaligus penganiayaan siswa SMPN 2 Cimanggu Kabupaten Cilacap melakukan selebrasi seusai memukuli korban. Polisi mengungkap pemicu perundungan siswa SMPN di Cilacap akibat klaim korban masuk gengster tanpa persetujuan pelaku. (istimewa)
Kelima anak yang diamankan polisi adalah 3 anak sebagai saksi dan 2 lainnya sebagai pelaku sesuai yang ada di video tersebut.
Baca juga: Kasus Bullying Siswa SMP Cilacap: 5 Orang Diamankan, Dinas Pendidikan Beri Korban Pendampingan
"Sebelum viral jadi kami sudah menindaklanjuti karena sempat beredar di masyarakat bahwa korban ini adalah korban tawuran atau pengeroyokan.
Sehingga ada reaksi dari beberapa masyarakat yang menjadi emosi dan mengarah kepada pelaku," jelas Fannky kepada Tribunbanyumas.com
Lebih lanjut Fannky menuturkan, karena posisi rumah korban dan pelaku tidak begitu jauh hanya berseberangan desa saja membuat alamat pelaku mudah dilacak oleh warga.
Sehingga dari beberapa massa yang membantu korban FF diketahui sempat memburu ke rumah pelaku.
Fannky menyebut kurang lebih ada sekitar 100-140 orang yang memburu TKP.
"Sekitar 100 -140 orang sudah masuk TKP, tapi Alhamdulillah 2 orang pelaku termasuk 3 saksi sudah diamakan polisi.
Baca juga: 5 Fakta Viral Kasus Bullying Siswa SMP di Cilacap, Polisi Kerahkan Ratusan Personel Jemput Pelaku
Namun mereka juga tetap didampingi keluarga masing-masing," kata dia.
Untuk mengatasi kekeliruan informasi itu, Polresta Cilacap juga sempat mengumpulkan perangkat desa setempat supaya menyampaikan kepada masyarakat bahwasanya korban FF bukanlah korban tawuran ataupun pengeroyokan.
Melainkan korban FF ini adalah korban perundungan atau pembullyan.
"Jadi murni kasus perundugan yang terjadi oleh 2 orang pelaku.
Ini kami sampaikan agar tidak salah persepsi dalam masyarakat," tuturnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.