Minggu, 5 Oktober 2025

Guru Bongkar Pungli di Sekolah

Sosok Nopi Yeni, Kepala Sekolah di Bogor Pecat Guru Honorer usai Bongkar Dugaan Pungli, Kini Dicopot

Kepala Sekolah SDN 1 Cibeureum Kota Bogor, Nopi Yeni, dicopot usai memecat guru honorer yang membongkar dugaan pungli.

Editor: Daryono
Kolase TribunnewsBogor.com
Kepala Sekolah SDN 1 Cibeureum Kota Bogor, Nopi Yeni (kiri), dicopot usai memecat guru honorer, Mohamad Reza Ernanda (kanan) yang membongkar dugaan pungli. 

"Sejak awal masuk sekolah aja (guru-guru) merasa tidak nyaman, sudah merasa tertekan," ungkap Reza.

Karena terbukti menerima suap, Nopi Yeni pun kini dicopot dari jabatannya sebagai kepala sekolah dan menjadi guru biasa.

Selain itu, ia juga dipindah ke sekolah lain dengan alasan agar SDN Cibeureum 1 kembali kondusif.

Baca juga: Kepala SD di Kota Bogor Dicopot Usai Pecat Guru Honorer Favorit: Ternyata Terima Gratifikasi PPDB

"Sudah dikenakan sanksi. Menjadi guru biasa," ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Sujatmiko, Kamis (14/9/2023).

"Kita geser ke sekolah lain agar suasana kondusif," imbuhnya.

Duduk Perkara Kasus Suap yang Menjerat Nopi Yeni

Kepala Sekolah SD Negeri 1 Cibereum,Bogor, Jawa Barat, Nopi Yeni (kiri) yang pecat guru honorer bernama Mohammad Reza Ernanda (kemeja putih) kini justru dicopot oleh wali Kota Bogor, Bima Arya.
Kepala Sekolah SD Negeri 1 Cibereum,Bogor, Jawa Barat, Nopi Yeni (kiri) yang pecat guru honorer bernama Mohammad Reza Ernanda (kemeja putih) kini justru dicopot oleh wali Kota Bogor, Bima Arya. (TribunnewsBogor)

Kepala Sekolah SDN Cibeureum 1 Kota Bogor, Nopi Yeni, terbukti menerima suap saat PPDB tahun ajaran 2023/2024.

Menurut seorang sumber, Nopi disebut-sebut mendapatkan Rp1 juta dari lima orang yang mendaftarkan anak mereka di SDN Cibeureum 1.

"Infonya Rp5 juta," ujarnya, Kamis.

Uang itu diberikan sebagai tanda Nopri menerima lima anak-anak masuk sebagai siswa SDN Cibeureum 1.

Padahal, kuota maksimal PPDB tahun ajaran 2023/2024 untuk SDN Cibeureum 1 sudah penuh 112 anak.

Namun, Nopi Yeni justru menambah menjadi 117 anak.

Menurut pengakuan Nopi, kasus suap itu bermula saat ada lima wali siswa yang mendatanginya saat pendaftaran PPDB berakhir.

Mereka meminta agar Nopi menerima anak-anak mereka.

"Awalnya gini, Pak, penutupan PPDB 'kan udah selesai. Nah, setelah pengumuman itu, beberapa hari kemudian, ada (wali siswa) yang tinggal dekat-dekat di sini, dia memohon kepada saya (ingin mendaftar)."

"Terus saya bilang, nggak bisa sudah tutup. Beberapa hari kemudian dia datang lagi, Pak (untuk mendaftar)," beber Nopi Yeni saat ditemui Bima Arya beberapa waktu lalu, dikutip dari Instagram Bima Arya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved