Senin, 6 Oktober 2025

Gempa di Maroko

Kisah Bupati Sukabumi Selamat dari Gempa di Maroko, Bangunan Hotel Retak-retak hingga Tidur di Luar

Bupati Sukabumi Marwan Hamami jadi korban gempa bumi yang guncang Maroko, Sabtu (9/9/2023), hotel yang dihuninya retak hingga terpaksa tidur di luar.

TribunJabar/FADEL SENNA/AFP
Kolase foto Bupati Sukabumi Marwan Hamami dan seorang wanita bereaksi berdiri di depan rumahnya yang rusak akibat gempa di kota tua di Marrakesh pada 9 September 2023 dan Warga mengungsi melalui reruntuhan di kota tua Marrakesh yang rusak akibat gempa. Bupati Sukabumi Marwan Hamami menjadi korban gempa bumi yang mengguncang Maroko. Beruntung, Marwan Hamami selamat dalam peristiwa tersebut, meski hotel yang ditinggalinya mengalami retak-retak di bagian tembok akibat kencangnya guncangan gempa. 

Sementara itu, ratusan orang warga Maroko mengantre untuk mendonorkan darahnya bagi mereka yang terluka akibat gempa dahsyat tersebut.

Presiden Jokowi Sampaikan Duka Cita

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan duka cita mendalam kepada masyarakat Maroko pasca gempa kuat menguncang pada Jumat malam.

Jokowi menuturkan, Indonesia mendoakan semua orang yang meninggal dalam gempa berkekuatan 6,8 skala richter itu.

"Saya turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya kepada masyarakat Maroko setelah gempa kuat tersebut. Pikiran dan doa kami bersama para korban, keluarga mereka, dan semua orang yang terdampak," tulis Jokowi dalam Bahasa Inggris dikutip dari aplikasi X Sabtu (9/9/2023).

Belum Ada Laporan WNI Jadi Korban

Adapun untuk WNI, Kementerian Luar Negeri RI belum menerima laporan terkait WNI yang menjadi korban gempa dahsyat itu.

"KBRI Rabat telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas Indonesia. Hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya korban WNI," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha kepada wartawan, Sabtu (9/9/2023).

Judha mengatakan, delegasi Indonesia di Marakesh yang mengikuti The 10th International Conference on UNESCO Global Geoparks 2023, juga terpantau aman.

"KBRI Rabat terus memantau perkembangan situasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak mengenai kemungkinan adanya WNI yang terdampak," tutur Judha

Terdapat sekitar 500 WNI yang tinggal menetap di Maroko.

Hotline KBRI Rabat dapat dihubungi pada nomor +212 661095995. (tribun network/thf/Tribunnews.com/TribunJabar.com)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved