Selasa, 30 September 2025

Kematian Siswa SPN Polda Lampung Dianggap Janggal, Keluarga Korban Tak Percaya Hasil Autopsi

Siswa SPN Polda Lampung meninggal usai menjalani pembinaan fisik. Pihak keluarga tidak puas dengan hasil autopsi dan gelar perkara kematian korban.

Penulis: Faisal Mohay
(ISTIMEWA)
Kolase Tribunnews.com: Ilustrasi polisi tewas. Kasus tewasnya siswa SPN Polda Lampung dianggap janggal oleh keluarga korban. Mereka tidak puas dengan hasil autopsi. (ISTIMEWA) 

Hasil Autopsi

Dokter spesialis RSUP Adam Malik, dr M Nasib Situmorang mengatakan hasil autopsi menunjukkan Advent Pratama meninggal karena penyakit jantungnya.

"Kami melakukan pemeriksaan dalam atau autopsi terhadap jenazah dan kami temukan jantungnya membesar," ungkapnya, Senin (28/8/2023).

Baca juga: Detik-detik Mahasiswa Unhas Makassar Meninggal saat Ospek, Keluarga Tolak Proses Autopsi Jenazah

Ia menjelaskan proses autopsi dilakukan pada Rabu (16/8/2023) dan pihak rumah sakit meminta surat visum dari Polda Lampung.

"Lalu atas permintaan keluarga, akhirnya autopsi dilakukan pada malam itu juga," bebernya.

dr M Nasib Situmorang menambahkan terdapat sejumlah luka baru di jasad Advent Pratama mulai dari luka di tangan, punggung tangan, dagu, bibir, dan kening.

"Kami juga menemukan luka di punggung tangan sebelah kanan kiri, luka di pinggang bagian belakang adalah luka lama."

"Karena curiga, kami lakukan pemeriksaan patologi anatomi. Makanya permintaan hasil visum tidak dapat dikeluarkan. Kami menunggu hasil patologi anatomi," pungkasnya.

Detik-detik Advent Pratama Meninggal

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadillah Astutik menjelaskan Advent Pratama sempat menjalani serangkaian kegiatan pendidikan sebelum meninggal.

"Jadi pada saat kejadian seluruh siswa selesai melaksanakan pembinaan fisik pada siang hari ini," jelasnya.

Advent Pratama mulai tak sadarkan diri sebelum jam makan siang.

Baca juga: Fakta Kapolres Dairi Diduga Aniaya Anak Buah, 2 Versi Kronologi hingga Bantahan AKBP Reinhard

Polisi baru tersebut terjatuh dan mengalami luka di dahi, bibir, dan dagu.

"APT lari selama tiga putaran atau 850 meter."

"Rekan korban menolong dan dibawa ke klinik dengan dibantu pengasuh. Korban sempat sadar dan mengaku pusing," tuturnya.

Kondisi kesehatan Advent Pratama dinyatakan menurun oleh tim medis dan harus dirujuk ke RS Bhayangkara.

"Setelah dipanggilkan petugas klinik SPN Kemiling untuk diperiksa bahwa tingkat kesadarannya APT ini semakin menurun," tandasnya.

Sekitar pukul 14.05 WIB Advent Pratama dibawa ke IGD RS Bhayangkara, namun nyawanya tak tertolong.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunLampung.com/Bayu Saputra)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved