Selasa, 7 Oktober 2025

Harapan Papua Damai Disemai di Pondok Pesantren Cipasung Jawa Barat

Melalui doa bersama dan zikir kebangsaan ini, diharapkan bisa memberikan kekuatan spiritual

Editor: Erik S
istimewa
Lantunan selawat, musik hadroh dan sambutan hangat santri Pondok Pesantren Cipasung, Jawa Barat, terdengar saat rombongan pemuda Papua dari SMK Bakti Karya Parigi tiba. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Malvyandie Haryadi

 
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lantunan selawat, musik hadroh dan sambutan hangat santri Pondok Pesantren Cipasung, Jawa Barat, terdengar saat rombongan pemuda Papua dari SMK Bakti Karya Parigi tiba.

Berbagai hidangan, termasuk papeda kuah kuning yang menjadi makanan khas Papua tersaji menemani acara dzikir kebangsaan dan doa bersama lintas agama yang digelar majlis zikir.

Baca juga: Disambut Hangat Pimpinan Ponpes Cipasung, PPP Diminta Berjuang Demi Kemajuan Umat

Berbagai musik dan tarian termasuk tari Yospan asal Papua dan tarian khas santri Cipasung, dipertontonkan untuk membangun kedekatan antara tamu dan tuan rumah. Suasana kebangsaan sangat terasa.

Alfredo (18) siswa asal kabupaten Jayawijaya, menceritakan asal usul Wamena kepada para santri Ponpe Cipasung setelah doa bersama dan zikir kebangsaan.

Banyak yang baru tahu bahwa Wamena dalam bahasa Suku Dani berarti anak babi. Kisahnya terkait interaksi antara misionaris saat berjumpa pertama kali dengan warga lokal dan kalimat pertama yang disampaikan adalah Wamena atau anak babi.

Cerita yang disampaikan Alfredo, hanya satu dari banyak cerita yang disampaikan untuk membangun kedekatan para santri.

Tak hanya itu, Santri Cipasung juga menceritakan berbagai musik dan tarian ala Islam serta menceritakan cerita tentang peranan Cipasung dalam mendukung gerakan kebangsaan.

Dalam acara itu, pimpinan Majlis Zikir Gus Deni Sagara menyampaikan doa dan bertawasul untuk kedamaian bumi Papua yang saat ini tengah dicoba berbagai konflik.

"Sebagai saudara setanah air, Papua saat ini tengah mengalami konflik. Kita semua di sini, warga Pesantren Cipasung, puluhan siswa Papua dan seluruh undangan, mendoakan dan berharap situasi di Papua damai," kata Gus Deni Sagara.

Baca juga: Kronologis KKB Tembak Penjaga Kios dan Bakar Bangunan di Ilaga Papua, Pelaku Pura-pura Jadi Pembeli

Sejauh ini, isu Papua timbul tenggelam di tengah ramainya pemberitaan.

"Sesungguhnya, saudara di Papua membutuhkan banyak dukungan agar situasi di Papua kembali damai. Salah satunya melalui doa bersama," tutur Gus Deni Sagara.

Tiga doa dipanjatkan masing-masing oleh Islam, Katolik, dan Protestan.

Melalui doa bersama dan zikir kebangsaan ini, diharapkan bisa memberikan kekuatan spiritual agar semua pihak terutama warga Papua, dapat menghadapi permasalahan dengan keyakinan yang kuat.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved