Fakta Kasus Penyerangan Ketua DPD PDIP Kris Wartabone Pakai Parang dan Panah, Sudah 2 Kali Terjadi
Fakta-fakta mengenai penyerangan Ketua DPD Gorontalo Kris Wartabone menggunakan parang dan panah saat hendak pulang ke rumah.
"Korban berusaha kabur dan sudah ramai masyarakat akhirnya pelaku diamankan warga," ungkap Alli.
Polisi yang datang untuk mengamankan kejadian tersebut pun langsung membawa pelaku ke polres untuk mendalami motifnya melakukan penyerangan tersebut.
Penyerangan Kedua Kalinya
Diketahui, sebelumnya, pelaku juga sempat melakukan hal serupa kepada Kris Wartabone dua bulan lalu.
Namun, hal tersebut berakhir dalam di polsek.
Kris Wartabone dan pelaku diketahui tidak saling kenal.
"Tidak saling kenal, kenalnya pun saat kejadian sebelumnya," tegas Alli.
Pelaku Punya Riwayat Pernah Dibawa ke Rumah Sakit Jiwa
Ketika sampai di polres, dikatakan Alli, jawaban pelaku tidak jelas dan diketahui memiliki riwayat pernah dibawa ke rumah sakit jiwa.
"Pelaku jawabannya masih agak mutar-mutar. Memang ada riwayat pernah dibawa ke rumah sakit jiwa untuk pemeriksaan."
"Hanya waktu itu dikembalikan karena dinilai tidak (maaf) gila, masih waras," katanya.
Baca juga: Gibran Ogah Pakai Jaket PSI, Tegaskan Masih Kader PDIP
Kini, diketahui, polisi membawa pelaku ke rumah sakit untuk memeriksa kejiwaannya.
"Apakah memang betul, mohon maaf,dia kurang waras atau sengaja," jelasnya.
Pelaku Sempat Latihan Panah

Dikutip dari TribunGorontalo.com, menurut informasi yang diterima oleh Kris Wartabone, pelaku sempat melakukan latihan panahan beberapa hari sebelum peristiwa terjadi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.