Senin, 29 September 2025

5 Fakta Kericuhan Warga dengan Polisi di Dago Bandung: Kronologi hingga Ada Lemparan Gas Air Mata

Berikut fakta-fakta kericuhan warga dengan polisi di Dago Bandung, mulai kronologi kejadian hingga ada lemparan gas air mata dari orang tak dikenal.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
Kolase Tribunnews.com
(Kiri) Petugas tengah melakukan pembubaran massa yang tengah melakukan penutupan jalan atau pemblokiran jalan Dago, tepatnya di terminal Dago, Kecamatan Coblong Kota Bandung, Senin (14/8/2023) dan (Kanan) Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono. Berikut fakta-fakta kericuhan warga dengan polisi di Dago Bandung. 

Rizkia melanjutkan, warga yang marah kemudian selama satu jam memblokade jalan.

Alasan warga melakukan aksinya agar mendapatkan perhatian dari polisi terkait laporannya.

Satu jam kemudian, polisi tiba di lokasi untuk melakukan negosiasi dengan warga.

"Kami hanya ingin laporan kita diproses, sesederhana itu, tapi ditolak padahal bukti sudah jelas.

Aksi akan terus dilakukan sampai laporan kita diterima, dijadikan BAP, tidak hanya BAW," terang Rizkia.

Baca juga: Penyebab Kericuhan di Dago Bandung, Warga Blokade Jalan dan Dibubarkan Polisi dengan Gas Air Mata

3. Diwarnai lemparan gas air mata

Petugas tengah melakukan pembubaran massa yang tengah melakukan penutupan jalan atau pemblokiran jalan Dago, tepatnya di terminal Dago, Kecamatan Coblong Kota Bandung, Senin (14/8/2023). Penutupan jalan yang dilakukan warga Dago elos ini berujung ricuh.
Petugas tengah melakukan pembubaran massa yang tengah melakukan penutupan jalan atau pemblokiran jalan Dago, tepatnya di terminal Dago, Kecamatan Coblong Kota Bandung, Senin (14/8/2023). Penutupan jalan yang dilakukan warga Dago elos ini berujung ricuh. (KOMPAS.COM/AGIE PERMADI)

Aksi kericuhan warga dengan polisi sempat diwarnai lemparan gas air mata.

Hal ini membuat warga marah hingga lakukan pelemparan batu hingga kembang api ke arah petugas.

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono buka suara perihal gas air mata tersebut.

Ia menegaskan, gas air mata bukan ditembakan dari senjata melainkan dilempar.

Budi tidak mengetahui siapa yang melempar gas air mata ke warga.

"Kami tidak tahu dari belakang ada yang melempar sesuatu dan kami yakinkan bukan dari kami, dari lemparan itu yang menyebabkan chaos," katanya, dikutip dari Kompas.com.

4. Polisi tak tolak laporan

Budi melanjutkan penjelasannya, kericuhan berhasil diurai sekira pukul 00.00 WIB.

Warga yang memblokade jalan mulai membubarkan diri.

Budi dalam kesempatannya juga menegaskan tidak menolak laporan dari warga terkait kasus dugaan penipuan.

"Kita tidak menolak (laporan), tapi (meminta pelapor) bawa kembali alat bukti,"tambahnya.

5. 7 Orang diamankan

Petugas tengah melakukan pembubaran massa yang tengah melakukan penutupan jalan atau pemblokiran jalan Dago, tepatnya di terminal Dago, Kecamatan Coblong Kota Bandung, Senin (14/8/2023). Penutupan jalan yang dilakukan warga Dago elos ini berujung ricuh.
Petugas tengah melakukan pembubaran massa yang tengah melakukan penutupan jalan atau pemblokiran jalan Dago, tepatnya di terminal Dago, Kecamatan Coblong Kota Bandung, Senin (14/8/2023). Penutupan jalan yang dilakukan warga Dago elos ini berujung ricuh. (KOMPAS.COM/AGIE PERMADI)
Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan