Dentuman Keras di Sumenep
Warga Sumenep Dikagetkan Suara Dentuman dari Bawah Tanah, Ini Kata Pakar Geologi ITS hingga BMKG
Penyebab dentuman keras di Sumenep belum terungkap. Pakar Geologi ITS menduga dentuman terjadi karena proyek galian tambang.
Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Pasuruan, Suwarto menjelaskan tim dari BMKG diterjunkan ke lapangan untuk mencari sumber dan penyebab dentuman yang keluar dari bawah tanah.
"Kami tadi sudah sampai ke lokasi kemudian kita pasang alat yang ada di kami, nama alatnya seismograf yakni untuk mengukur getaran."
"Jadi kita pasang disana mungkin sampai besok pagi kita ambil datanya," tuturnya, Minggu (13/8/2023), dikutip dari Kompas.com.
Hingga saat ini, BMKG Pasuruan belum dapat menyimpulkan penyebab suara dentuman yang terjadi di Sumenep.
Alat seismograf dipasang dari Sabtu (12/8/202) hingga Selasa (15/8/2023) dengan harapan suara dentuman dapat terjadi lagi.
Suwarto mengatakan alat seismograf tersebut dapat mendeteksi gerakan tanah dan mengukur pergerakan bumi.
"Harapannya pas kita pasang alat itu ada getarannya, ada bunyinya, jadi kita bisa analisis," bebernya.
Baca juga: Viral Pengantin Pria di Bima Kabur usai Akad, Pengantin Wanita Duduk Sendirian di Kursi Pelaminan
Ia menambahkan penelitian untuk mengetahui penyebab suara dentuman memerlukan waktu yang cukup lama dan alat yang lebih komprehensif.
"Sebenarnya butuh waktu yang lebih lama dan peralatan yang lebih komprehensif. Karena untuk mencari penyebabnya (dentuman) itu memang butuh proses, butuh peralatan yang lain juga," sambungnya.
Hasil dari tim lapangan BMKG Pasuruan akan disampaikan ke pemerintah daerah dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep.
"Jadi besok kita ambil datanya, alatnya kan sudah kami pasang, hasil analisanya nanti kita diskusikan dengan teman-teman BPBD," tandasnya.
Sebelumnya, Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti Sutioningtyas mengatakan ada lima rumah yang merasakan dentuman misterius yang keluar dari bawah tanah.
"Lima rumah sekitar mendengar dan merasakan getaran (ketukan)," paparnya, Sabtu (12/8/2023).
Setelah petugas kepolisian mendatangi sumber suara dentuman, warga yang berada di lima rumah tersebut diminta untuk mengungsi sementara.
"Namun sekarang getaran atau ketukan sudah berhenti. Petugas mengimbau kepada warga sekitar untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman," tandasnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunMadura.com/Ali Hafiz) (Kompas.com/Achmad Fawaidi/Andhi Dwi Setiawan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.