Selasa, 7 Oktober 2025

Dentuman Keras di Sumenep

Warga Sumenep Dikagetkan Suara Dentuman dari Bawah Tanah, Ini Kata Pakar Geologi ITS hingga BMKG

Penyebab dentuman keras di Sumenep belum terungkap. Pakar Geologi ITS menduga dentuman terjadi karena proyek galian tambang.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nuryanti
TribunJatim.com
Warga Desa Moncek Tengah Kecamatan Lenteng Sumenep digegerkan suara dentuman misterius di bawah tanah warga pada Sabtu (12/8/2023). Pakar Geologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menduga dentuman terjadi karena proyek galian. 

TRIBUNNEWS.COM - Suara dentuman keras dari bawah tanah terjadi di Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (12/8/2023) sekitar pukul 09.45 WIB hingga pukul 10.30 WIB.

Seorang warga Desa Moncek Tengah, Ummal mengatakan suara dentuman terjadi dua kali dan terdengar jelas oleh para warga.

"Iya benar, bukan getaran. Tapi seperti suara ketukan di bawah tanah rumah warga terdengar jelas," ungkapnya, Sabtu, dikutip dari TribunMadura.com.

Saat ini suara dentuman sudah tidak terdengar, namun warga yang tinggal di dekat suara dentuman diminta untuk mengungsi.

Baca juga: Fakta Dentuman Misterius dari Bawah Tanah di Sumenep: Bupati Ajak Warga Berdoa, akan Diselidiki BMKG

Pakar Geologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Amien Widodo menjelaskan penyebab dentuman di Sumenep diduga karena adanya pengerjaan proyek fisik.

Menurut Amien Widodo, proyek seperti galian tambang dapat menghasilkan suara seperti dentuman.

“Bisa jadi, ada penambangan, ada penggalian sumur atau pendalaman sumur, atau ada pendalaman sumur dengan bor jojoh,” paparnya, Minggu (13/8/2023), dikutip dari Kompas.com.

Berdasarkan hasil pengamatan sementara, Amien Widodo meduga suara dentuman bukan peristiwa alam.

Namun, untuk mengetahui penyebab dentuman perlu dilakukan penelitian yang lebih mendalam.

Sejumlah tim peneliti dari ITS Surabaya telah diberangkatkan ke Sumenep untuk mengungkap sumber suara dentuman.

Peristiwa seperti ini pernah terjadi di Ponorogo dan Trenggalek pada 2011.

"Tapi lebih keras. (Kalau peristiwa itu) diduga pergeseran patahan,” tuturnya.

Baca juga: Video Heboh Suara Dentuman Misterius dari Bawah Tanah di Sumenep, Warga Mengungsi

Kata BMKG

Setelah mendapat laporan, Tim ahli dari Stasiun Geofisika kelas II Badan Meterologi Klimatologo dan Geofisika (BMKG) Pasuruan mendatangi lokasi dentuman misterius, Sabtu (12/8/202).

Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Pasuruan, Suwarto menjelaskan tim dari BMKG diterjunkan ke lapangan untuk mencari sumber dan penyebab dentuman yang keluar dari bawah tanah.

"Kami tadi sudah sampai ke lokasi kemudian kita pasang alat yang ada di kami, nama alatnya seismograf yakni untuk mengukur getaran."

"Jadi kita pasang disana mungkin sampai besok pagi kita ambil datanya," tuturnya, Minggu (13/8/2023), dikutip dari Kompas.com.

Hingga saat ini, BMKG Pasuruan belum dapat menyimpulkan penyebab suara dentuman yang terjadi di Sumenep.

Alat seismograf dipasang dari Sabtu (12/8/202) hingga Selasa (15/8/2023) dengan harapan suara dentuman dapat terjadi lagi.

Suwarto mengatakan alat seismograf tersebut dapat mendeteksi gerakan tanah dan mengukur pergerakan bumi.

"Harapannya pas kita pasang alat itu ada getarannya, ada bunyinya, jadi kita bisa analisis," bebernya.

Baca juga: Viral Pengantin Pria di Bima Kabur usai Akad, Pengantin Wanita Duduk Sendirian di Kursi Pelaminan

Ia menambahkan penelitian untuk mengetahui penyebab suara dentuman memerlukan waktu yang cukup lama dan alat yang lebih komprehensif.

"Sebenarnya butuh waktu yang lebih lama dan peralatan yang lebih komprehensif. Karena untuk mencari penyebabnya (dentuman) itu memang butuh proses, butuh peralatan yang lain juga," sambungnya.

Hasil dari tim lapangan BMKG Pasuruan akan disampaikan ke pemerintah daerah dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep.

"Jadi besok kita ambil datanya, alatnya kan sudah kami pasang, hasil analisanya nanti kita diskusikan dengan teman-teman BPBD," tandasnya.

Sebelumnya, Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti Sutioningtyas mengatakan ada lima rumah yang merasakan dentuman misterius yang keluar dari bawah tanah.

"Lima rumah sekitar mendengar dan merasakan getaran (ketukan)," paparnya, Sabtu (12/8/2023).

Setelah petugas kepolisian mendatangi sumber suara dentuman, warga yang berada di lima rumah tersebut diminta untuk mengungsi sementara.

"Namun sekarang getaran atau ketukan sudah berhenti. Petugas mengimbau kepada warga sekitar untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman," tandasnya.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunMadura.com/Ali Hafiz) (Kompas.com/Achmad Fawaidi/Andhi Dwi Setiawan)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved