Minggu, 5 Oktober 2025

Bocah Kelas 2 SD Tewas Diduga Dianiaya Kakak Kelas, 4 Siswa Berinisial AZ Diperiksa Polisi

Bocah kelas 2 SD di Sukabumi meninggal diduga dianiaya kakak kelas. Korban sempat menyebut nama salah satu pelaku penganiayaan.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Sri Juliati
TribunJabar
Ilustrasi siswa SD dan prosesi pemakaman siswa SD di Sukabumi yang mengalami pengeroyokan oleh kakak kelasnya. Sebelum meninggal korban menyebut nama salah satu pelaku penganiayaan. 

Kakek korban, MY (52) mengatakan MHD sering jadi korban perundungan di sekolah karena statusnya sebagai siswa yang baru pindah.

Ilustrasi siswa SD dan Yani Jatnika Marwan, istri Bupati Sukabumi Marwan Hamami. - Yani Jatnika merasa miris dengan kasus bocah SD yang dikeroyok kakak kelasnya di sekolah pada Senin (15/5/2023).
Ilustrasi siswa SD dan Yani Jatnika Marwan, istri Bupati Sukabumi Marwan Hamami. - Yani Jatnika merasa miris dengan kasus bocah SD yang dikeroyok kakak kelasnya di sekolah pada Senin (15/5/2023). (TribunJabar)

Pihak keluarga sepakat memindahkan sekolah korban agar lebih dekat dengan rumah kakeknya.

"Jadi baru 4 bulan pindah kesini, tujuannya agar dekat dan sudah membikinkan rumah untuk orang tua dekat sekolah," paparnya, Minggu (21/5/2023), dikutip dari TribunJabar.com.

Baca juga: Bocah SD di Sukabumi Tewas Diduga Dikeroyok Kakak Kelas, Keluarga Tolak Autopsi Jenazah Korban

MY mengungkapkan cucunya dianiaya selama dua hari dan pelaku penganiayaan ada yang dari kelas 5 SD, kelas 4 SD, bahkan kelas 2 SD.

"Kejadian dari hari Senin, Selasa. Jadi dua hari itu dipukulin di lingkungan sekolah. Dianiayanya di belakang sekolah dekat dan kamar mandi," imbuhnya.

Ia tidak mengetahui identitas para pelaku penganiayaan, tapi sebelum korban meninggal sempat diungkapkan inisial seorang terduga pelaku.

"Ketika ditanya siapa yang melakukannya (penganiayaan), korban hanya bilang oleh inisial AZ, namun itu tidak berlanjut karena suara korban sudah tidak ada," terangnya.

Polisi masih mendalami kasus ini karena siswa dengan inisial AZ di sekolah tersebut ada 4 siswa.

"Sedangkan seteleh dicek di sekolahnya, ada 4 orang namanya disebutkan (sama)," bebernya.

Baca juga: Bocah SD Sukabumi Dikeroyok Kakak Kelas saat di Sekolah, Korban Sempat Koma 3 Hari Sebelum Meninggal

Ketika berada di rumah sakit, korban juga enggan untuk mengakui telah mendapat penganiayaan dari kakak kelasnya.

Dokter di rumah sakit harus membujuk korban berterus terang untuk mengetahui kejadian yang dialami korban.

"Akhirnya dokter pura-pura menyuruh keluarga untuk keluar ruangan, dan pihak keluarga bersembunyi di balik tirai di ruangan periksa."

"Dari situ korban baru mangakui bahwa dirinya sudah dikeroyok oleh 3 orang kakak kelasnya," jelasnya.

Dari hasil visum di rumah sakit, terungkap korban mengalami luka di organ luar dan dalam.

"Hasil visum korban mengalami luka pecah pembuluh darah, dada retak dan tulang punggung retak," tuturnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved