Bus Masuk Jurang di Guci
Dua Korban Masih dirawat di Tegal dan Crane Didatangkan dari Purwokerto Evakuasi Bangkai Bus
Pascakejadian, Benyamin Davnie bersama jajaran Dinas Kesehatan Pemkot Tangsel pun langsung bertolak ke Tegal dengan membawa 22 unit ambulans
Bus kemudian diderek dan dibawa ke lokasi yang lebih aman, pada Senin (8/5/2023).
Proses evakuasi bangkai bus bewarna merah yang membawa rombongan peziarah dari Tangerang Selatan ini memakan waktu sekitar satu jam lebih, dimulai sekitar 16.00 WIB dan baru bisa diangkat ke permukaan pukul 17.19 WIB.
Upaya penarikan berlangsung dramatis dan sempat membuat tali crane putus dan terjadi hujan lebat.
Baca juga: Apakah Kecelakaan Bus Guci di Tegal akibat Anak Kecil Angkat Rem Tangan? Ini Kata Polisi dan Korban
Dua mobil derek dan satu truk crane yang didatangkan langsung dari Purwokerto.
Kapolres Tegal, AKBP Mochammad Sajarod Zakun mengungkapkan, evakuasi sejak kemarin sempat terkendala karena mencari alat berat truk crane yang bisa mengangkat bus dari sungai ke atas.
Selain itu, juga melihat kondisi akses jalan di area Objek Wisata Guci cukup rawan terlebih jika dilewati oleh mobil berukuran besar.
Sementara kendala lainnya yaitu kondisi cuaca yang masih sering terjadi hujan deras, sehingga beberapa hal tersebut menjadi faktor utama yang harus dipastikan kondisinya apakah aman atau tidak.
"Alhamdulillah meskipun di tengah hujan, proses evakuasi bangkai bus tetap berlangsung dan akhirnya berhasil di angkat ke permukaan."
"Nantinya bus ini bisa menjadi bahan kami untuk menentukan atau menyimpulkan penyebab kecelakaan tunggal yang menyebabkan dua orang meninggal dunia dan puluhan orang luka-luka," ungkap Kapolres Tegal, AKBP Mochammad Sajarod Zakun.

Terkait olah TKP awal, dikatakan Kapolres sudah dilakukan Minggu (7/5/2023) kemarin oleh Unit Laka dan anggota identifikasi dari Satreskrim Polres Tegal.
Hasilnya, pada titik awal parkir ban bus sudah diganjal dengan alat ganjal berbentuk segitiga.
Kemudian di lokasi ditemukan ada bekas tubrukan sebanyak tiga kali di talud sebelah kanan, sebelum akhirnya bus meluncur ke bawah dan masuk ke sungai sedalam 5 meter.
"Sejauh ini belum ada yang kami naikkan statusnya sebagai tersangka. Semuanya masih berstatus sebagai saksi."
"Karena kami masih membutuhkan keterangan tambahan dan menunggu hasil evakuasi pengecekan kendaraan, serta olah TKP lebih lanjut," jelas Kapolres.
Sementara pihak PO bus sendiri, menurut AKBP Mochammad Sajarod Zakun belum dilakukan pemanggilan karena pihaknya masih fokus pada pemeriksaan saksi-saksi yang juga menjadi korban.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.