Rabu, 1 Oktober 2025

HEBOH Pengemis yang Tinggal di Kolong Jembatan Panaragan Kota Bogor Punya Cek Senilai Rp1,3 Miliar

STNK tersebut atas nama Irvan yang beralamat di Taman Pagelaran, Ciomas, Kabupaten Bogor

Editor: Eko Sutriyanto
kolase Instagram @dinsoskotabogor
Dinsos beberkan temuan penghuni kolong jembatan di Kota Bogor yang memiliki banyak harta dan aset. Bahkan wanita pengemis tersebut mempunyai cek senilai Rp1,3 miliar 

"Itu punya mertua aku Pardin," akui wanita pengemis.

Selain itu, di dalam gulungan plastik sang wanita pengemis juga ada beberapa lembar identitas.

Mulai dari kartu pelajar yang bersekolah di SMK PGRI 3 Bogor hingga kartu ATM BNI dan buku tabungan.

Petugas Dinsos juga menemukan beberapa lembar uang tunai ratusan ribu.

Tak cuma itu, yang paling membuat petugas Dinsos terkejut adalah saat menemukan gulungan cek dari salah satu bank.

Baca juga: 292 Gelandangan dan Pengemis di Bali Dipulangkan ke Daerah Asal

Cek tersebut bernilai miliaran rupiah.

"Ceknya kita lihat, satu milyar tiga ratus lima puluh juta," pungkas petugas Dinsos.

"Kalah nih kita Pak Kabid," ujar petugas yang lain.

Atas temuan pengemis tersebut, Dinsos mengaku cukup kaget.

Terlebih jumlah harta yang dimiliki pengemis tersebut bernilai fantastis.

"Penghuni Kolong jembatan Panaragan Kota Bogor yg sudah 3 kali dievakuasi Dinsos Kota Bogor ternyata punya uang tunai yg cukup banyak, tabungan, motor, dan aset lainnya yg cukup besar," tulis akun dinsos di Instagram.

Mengurai imbauan kepada masyarakat Kota Bogor, Dinsos meminta agar warga tidak memberikan bantuan kepada para pengemis dan gelandangan.

Sebab hal itu membuat mereka tidak mandiri dan semakin betah menjadi gelandangan.

Dinsos beberkan temuan penghuni kolong jembatan di Kota Bogor yang memiliki banyak harta dan aset. Bahkan wanita pengemis tersebut mempunyai cek senilai Rp1,3 miliar (kolase Instagram @dinsoskotabogor)
"Mereka menjadi pengemis dan pemulung sebagai profesi dan kerjaan rutin. Tinggal di kolong jembatan menjadi cara untuk dikasihani untuk menambah penghasilan mereka. Agar masyarakat tidak memberikan bantuan kepada warga seperti ini, krn akan semakin membuat mereka betah menjadi GePeng dan semakin sulit diurus dan dibina oleh pemerintah," imbuh akun dinsos.

Kini, petugas Dinsos tengah gencar mengamankan dan membina para gembel dan pengemis alias Gepeng.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved