Selasa, 7 Oktober 2025

Dukun Sadis di Banjarnegara

Sosok Pasutri asal Lampung Korban Mbah Slamet, Perajin Tapis, Hilang Kabar sejak September 2021

Pasangan suami istri asal Lampung jadi korban Mbah Slamet, tak ada kabar sejak September 2021. Berikut sosoknya.

TRIBUNBANYUMAS.COM/PERMATA PUTRA SEJATI
TH alias Mbah Slamet (45) pelaku pembunuhan sadis di Banjarnegara, Jawa Tengah, dengan berkedok sebagai dukun pengganda uang (kiri). Proses evakuasi jenazah korban Mbah Slamet (kanan). - Pasangan suami istri asal Lampung jadi korban Mbah Slamet, tak ada kabar sejak September 2021. Berikut sosoknya. 

Sebelum hilang kabar, pasangan suami istri itu sempat berkomunikasi lewat telepon dengan Mbah Slamet.

Kondisi di rumah duka alm Irsyad dan Tri korban pembunuhan berantai dukun pengganda uang di Dusun Simbaretno, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon.
Kondisi di rumah duka alm Irsyad dan Tri korban pembunuhan berantai dukun pengganda uang di Dusun Simbaretno, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon. (Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya)

Percakapan itu didengar langsung oleh anak kandung korban yang tidak disebutkan namanya.

Kala itu, sang dukun pengganda uang meminta ibu korban untuk datang ke alamatnya.

"Namun, ibu saya sempat tidak mau atau menolak permintaannya," kata anak korban, Rabu, dikutip dari Tribunpesawaran.com.

Kemudian, Irsyad dan Wahyu Tri memutuskan untuk pergi menemui dukun pengganda uang tersebut.

"Ibu saya minta agar hanya tiga hari datang ke sana," ungkapnya.

"Nanti pas pulangnya diantarkan pakai macan putih," tambah sang anak menirukan perkataan dari dukun tersebut.

Karena komunikasi tersebut tidaklah masuk akal, maka ia pun tak mempercayainya.

Sejak hari itu dan kepergian orangtuanya menemui dukun pengganda uang, komunikasi terputus.

Tak Ada Kabar

Sementara itu, anak korban yang lain bernama Rani Dwi Ulandari mengaku terakhir berkomunikasi dengan kedua orangtuanya pada 8 September 2021.

Baca juga: Pasutri asal Lampung Pamit Sejak 2021, Ternyata Jadi Korban Pembunuhan Dukun Sadis di Banjarnegara

Ketika itu, sang ayah mengabarkan tidak lama lagi akan pulang ke Pesawaran.

"Dia bilang sudah mau pulang dari lokasi daerah sana," ungkap Rani, dilansir TribunPesawaran.com.

Rani lantas mengungkapkan pertemuan terakhirnya menjelang keberangkatan orangtunya kala itu.

"Saat itu, ayah pamit hendak bekerja, karena ayah merupakan bekerja sebagai pemborong," jelasnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved