Kelompok Bersenjata di Papua
Puluhan Brimob Dikirim ke Puncak Jaya untuk Perkuat Keamanan, Warga Diimbau Salat Tarawih di Rumah
Polda Papua menambah personel Brimob di Puncak Jaya untuk meningkatkan keamanan. Warga juga diimbau untuk salat tarawih di rumah.
TRIBUNNEWS.COM - Puluhan anggota Brimob Polda Papua diberangkatkan ke Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah pasca gugurnya dua aparat TNI-Polri yang bertugas mengamankan salat tarawih.
Hal ini dilakukan Polda Papua untuk meningkatkan keamanan dan mempertebal kekuatan personel kepolisian di Kabupaten Puncak Jaya.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo menjelaskan para anggota Brimob Polda Papua telah diberangkatkan dari Bandara Sentani, Jayapura dengan dua gelombang keberangkatan.
"Penambahan pasukan tersebut untuk berikan rasa aman kepada masyarakat di Puncak Jaya," ungkapnya, Selasa (28/3/2023), dikutip dari TribunPapua.com.
Baca juga: Khawatir Ancaman KKB, Warga dari Tiga Distrik Nduga Papua Pergi Mengungsi
Sebanyak 15 anggota Brimob diterbangkan ke Puncak Jaya pada Minggu (26/3/2023) dan pada Senin (27/3/2023) menyusul 15 anggota Brimob diberangkatkan.
"Jumlah tersebut ditambahkan lagi dengan 15 personel yang diberangkatkan pada Senin kemarin," imbuhnya.
Sejumlah imbauan juga dikeluarkan Polda Papua untuk masyarakat Puncak Jaya agar kondisi keamanan terjaga.
"Kami telah mengeluarkan imbauan agar umat muslim di Kabupaten Puncak Jaya tetap melaksanakan salat tarawih di rumah masing-masing," sambungnya.
Sebelumnya, penembakan yang dilakukan Kelompok Separatis Teroris (KST) terhadap personel gabungan TNI-Polri di Distrik Ilu, Kabupaten Puncak Jaya mengakibatkan dua aparat meninggal.
Selain itu, ada satu aparat yang mengalami luka tembak, namun kondisinya saat ini sudah sadar.
Baca juga: Kondisi Terkini Pilot Susi Air yang Disandera KKB, Selama 49 Hari Berada di Hutan Papua
Daftar aparat yang jadi korban penembakan KST:
1. Bripda Mesar Indey (anggota Polsek Ilu): meninggal karena mengalami luka tembak di perut.
2. Serda Riswar (anggota Koramil 1714-02/Ilu): meninggal karena mengalami luka tembak di tulang belakang dan dagu bagian bawah.
3. Brigpol M Arif Hidayat (anggota Polsek Ilu): mengalami luka tembak di bagian paha dan kondisinya sudah sadar.

Pelaku Penembakan 2 Anggota KST
Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Kav Herman Taryaman mengatakan, tim aparat gabungan TNI-Polri ditembaki KST saat bertugas mengamankan ibadah salat tarawih di Masjid Al Amaliah, Distrik Ilu.
"Aksi penembakan ini diduga dilakukan KST berjumlah 2 orang," ungkapnya, Minggu (26/3/2023).
Baca juga: 9 Aksi KKB Serang dan Teror Aparat Serta Warga Sipil di Papua Sepanjang 2023, Dua Tukang Ojek Tewas
Setelah dua aparat gugur, para personel gabungan TNI-Polri disiagakan untuk mengantisipasi serangan susulan.
"Kedua korban sudah dievakuasi ke Makoramil 1714-02/Ilu."
"Saat ini pihak Koramil dan Polsek Ilu sedang siaga mengantisipasi serangan susulan dari KST," jelasnya.
Kronologi Penembakan
Dilansir TribunPapua.com, kejadian berawal ketika para personel Koramil Ilu dan Polsek Ilu melakukan pengamanan ibadah salat tarawih di Masjid Al Amaliah, Distrik Ilu, Sabtu (25/3/2023) sekira pukul 20.00 WIT.
Secara tiba-tiba para aparat tim gabungan TNI-Polri ditembaki oleh OTK dari arah belakang masjid.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo menduga pelaku penembakan berjumlah dua orang.
Para pelaku menyerang aparat dari arah belakang masjid dan diduga bersembunyi di salah satu kios di sekitar lokasi saat melakukan penembakan.
Baca juga: Kronologi 3 Anggota TNI-Polri Ditembak OTK saat Amankan Salat Tarawih di Papua, 2 Diantaranya Tewas
“Penembakan tersebut dilakukan oleh 2 orang OTK dengan menggunakan 1 (satu) pucuk senjata laras pendek dan satu (1) senjata laras panjang,” ungkapnya, Sabtu (25/3/2023).
Atas kejadian ini, seluruh aparat tim gabungan TNI-Polri di Kabupaten Puncak Jaya telah bersiaga untuk mengantisipasi serangan susulan yang dilakukan oleh OTK.
“Polres Puncak Jaya saat ini sedang siaga satu dan melakukan pengejaran terhadap pelaku penembakan,” tegasnya.
Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D. Fakhiri berjanji akan menindak tegas pelaku penembakan yang menewaskan dua aparat tim gabungan TNI-Polri yang sedang bertugas.
“Saya sudah perintahkan untuk anggota untuk menangkap dan menindak tegas pelaku penembakan tersebut,” pungkasnya.
(Tribunnews.com/Mohay/Abdi Ryanda) (TribunPapua.com/Hendrik Rewapatara/Astini Mega Sari/Marselinus Labu Lela)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.