Kasus Mutilasi di Sleman
Kasus Pembunuhan dan Mutilasi di Sleman, Begini Tanggapan Sosiolog dan Kriminolog
Soeprapto membeberkan, apa yang dilakukan oleh pelaku kasus mutilasi di Sleman itu memang untuk mempersulit pencarian pihak kepolisian
Apa ada sesuatu yang lain dibalik itu?,” tanyanya.
Ia menjelaskan, biasanya pelaku melakukan kejahatan karena merasa harga dirinya dicederai oleh korban.
Kemudian, terkait motif menguasai harta benda, bisa saja itu turunan dari alasan utama, yakni harga diri yang merasa dicederai.
Grendi menambahkan, secara kultural, hubungan antara laki-laki dan perempuan akan mudah menimbulkan relasi intimasi.
Ini diartikan mereka berkenalan karena ada faktor ketertarikan lebih dahulu.
“Korban adalah ibu tunggal, dimana ketika dia menjadi ibu tunggal atau yang biasa disebut sebagai janda, dia akan mendapatkan stigma negatif. Untuk membangun relasi intimasi itu sulit dilakukan,” terangnya.
Grendi juga tidak menafikkan, mengapa korban mau bertemu dengan pelaku di wisma di Kaliurang.
Baca juga: Fakta-fakta Mutilasi di Sleman usai Pelaku Ditangkap: Kenal Korban di Medsos hingga Ada Utang Pinjol
“Nah, si pelaku ini juga kenapa memilih korban, karena ada relasi kuasa di sini. Perempuan sering dianggap lemah, secara kultural, meski tidak semuanya begitu. Kalau pelaku mau menguasai harta korban laki-laki misalnya, kemungkinan bakal dilawan balik,” terangnya.
Dia menilai, pelaku sebenarnya tidak terlalu merencanakan pembunuhan kepada korban, sebab masih banyak hal-hal yang membuat dia mudah dicari oleh pihak kepolisian.
Ditambahkannya, pemerintah juga harus hadir untuk melindungi dua anak korban mutilasi di Sleman itu.
Mereka berdua masih di bawah umur dan mungkin akan diasuh keluarga besar ibu.
“Pendampingan juga tidak terbatas pada anak, tapi juga keluarga kakek dan nenek karena ada pola pengasuhan yang berbeda untuk anak yang memiliki trauma seperti itu,” papar dia.
Ia berharap, media juga tidak perlu mengulik lebih lanjut tentang keluarga korban karena akan mencederai harga diri mereka.

Hal ini perlu diperhatikan lantaran kedua anak korban juga masih berada di usia tumbuh kembang.
“Anaknya nanti malah kena dampak dari ibunya. Kita tidak pernah benar-benar tahu apa yang dilakukan korban. Bisa jadi, dia bekerja di pekerjaan yang tidak sesuai norma sosial dan banyak masyarakat tutup mata soal ini. Namanya urusan perut, manusia pasti akan melakukan segalanya,” tukas Grendi.
Sumber: Tribun Jogja
Kasus Mutilasi di Sleman
Pelaku Mutilasi di Sleman Menjalani Rekonstruksi Hari Ini, Adegan Diawali dari Penjemputan Korban |
---|
Tersangka Kasus Mutilasi Ibu Muda di Sleman Bakal Jalani Tes Kejiwaan Minggu Depan |
---|
Pengakuan Pelaku Mutilasi di Sleman, Motif Pembunuhan Terlilit Pinjol hingga Kuasai Harta Korban |
---|
Pelaku Mutilasi Perempuan di Sleman Ingin Bertemu Orang Tua Korban, Menyesal Telah Membunuh |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.