Erupsi Gunung Merapi
Video Detik-detik Erupsi Gunung Merapi Hari Ini
Dalam rekaman CCTV memperlihatkan detik-detik erupsi Gunung Merapi yang terjadi hari ini, Sabtu (11/3/2023).
TRIBUNNEWS.COM - Kamera CCTV pemantau milik Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) merekam detik-detik Gunung Merapi erupsi pada hari ini, Sabtu (11/3/2023).
Dalam rekaman CCTV yang diunggah di akun Twitter resmi BPPTK, @BPPTKG, sebelum erupsi terjadi, cuaca di Gunung Merapi tampak cerah.
Tepat saat penanda waktu CCTV menunjukkan pukul 12.12 WIB, tiba-tiba awan panas menyembur dari Gunung Merapi.
Dalam hitungan menit, awan panas berwarna cokelat kehitaman itu seketika menjadikan cuaca menjadi gelap.
Gunung Merapi yang semula tampak jelas menjadi tertutup awan panas.
Baca juga: Dampak Erupsi Gunung Merapi, Rumah Warga Tertutup Abu Vulkanik
Dalam keterangan resminya, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan luncuran awan panas Gunung Merapi itu mengarah ke arah Kali Bebeng/Krasak.
Muhari mengatakan, berdasar informasi dari BPPTKG Daerah Istimewa Yogyakarta, erupsi masih berlangsung hingga pukul 12.31 WIB.
"Jarak 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak. Saat ini erupsi masih berlangsung," sebut BPPTKG dalam pesan tertulis.
Imbauan untuk masyarakat

Terkait terjadinya erupsi Gunung Merapi hari ini, Muhari mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat diminta agar selalu mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
BBPTKG juga menyebut apabila terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Saat ini, status Gunung Merapi masih dalam level III atau 'siaga' sejak November 2020.
Hujan abu terjadi di sejumlah wilayah
Sementara itu, berdasarkan laporan dari Pos Pengamatan Gunung Merapi di Babadan, awan panas guguran itu juga memicu abu vulkanik yang mengarah ke barat laut-utara.
Petugas Pos Babadan, Yulianto dalam sambungan telepon mengatakan Pos Babadan mulai terdampak abu vulkanik cukup tebal.
"Kalau APG-nya mengarah ke Barat Daya, ke Kali Bebeng dan Krasak. Tapi kalau abu vulkanik ke arah barat laut-utara. Karena faktor angin, ya," jelas Yulianto.
"Kalo Pos Babadan saat ini sudah pasti terdampak APG. Ini cukup tebal," imbuh Yulianto.

Lebih lanjut Yulianto juga telah menerima laporan beberapa lokasi yang juga terdampak abu vulkanik.
Adapun rinciannya Desa Mangunsuko, Desa Dukun, Desa Paten dan Desa Sengi di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.
Berikutnya Desa Wonolelo dan Desa Krogowanan di Kabupaten Magelang.
Selanjutnya Desa Klakah dan Desa Tlogolele di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.
Terkait pengungsian, Yulianto belum menerima adanya laporan warga yang mengungsi di wilayah yang terdampak abu vulkanik tersebut.
Yulianto menjelaskan bahwa pihaknya bersama BPPTKG akan memberikan rekomendasi kepada warga sekitar untuk mengungsi apabila cakupan wilayah awan panas guguran beserta abu vulkanik berkembang dalam beberapa event dan jaraknya lebih jauh dari 7 kilometer.
"Ini kan baru terpantau satu kali event. Terjadi 5-6 kali guguran. Kalau cakupannya terus berkembang dan jaraknya lebih jauh dari 7 kilometer maka besar kemungkinan akan ada rekomendasi kepada warga agar mengungsi," jelas Yulianto.
(Tribunnews.com/Daryono)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.