Senin, 6 Oktober 2025

Ledakan di Blitar

Cerita Korban Selamat Ledakan Bahan Baku Petasan di Blitar, Keluarga Tertimpa Tembok saat Tidur

Salah satu warga menceritakan detik-detik ledakan bahan baku petasan di Blitar. Kejadian itu mengakibatkan anggota keluarganya tertimpa tembok.

tribunjatim.com/Samsul Hadi
Kondisi rumah Darman di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, yang diduga menjadi sumber ledakan hancur rata dengan tanah, Senin (20/2/2023). - Salah satu warga menceritakan detik-detik ledakan bahan baku petasan di Blitar. Kejadian itu mengakibatkan anggota keluarganya tertimpa tembok. 

TRIBUNNEWS.COM - Ledakan bahan baku petasan di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur dirasakan oleh puluhan warga.

Dampak dari ledakan tersebut 4 orang meninggal, 23 orang mengalami luka-luka dan 25 bangunan rumah rusak.

Keempat korban yang tewas tinggal di rumah milik Darman (65), diduga rumah tesebut merupakan tempat penyimpanan bahan baku petasan.

Salah satu warga yang selamat, Tri Wahyudi (27) mengatakan rumahnya hanya berjarak beberapa meter dari rumah korban yang meninggal.

Tri Wahyudi menjelaskan ledakan terjadi pada Minggu (19/2/2023) sekira pukul 22.30 WIB.

Baca juga: Kapolda Jatim Bakal Usut Tuntas Ledakan di Blitar, akan Gelar Operasi Bina Kusuma untuk Edukasi

Saat kejadian, Tri Wahyudi sedang tidur di rumah bersama istri dan anaknya.

"Waktu kejadian sekitar pukul 22.30 WIB. Posisi saya, istri dan anak sudah tidur di kamar. Saat itu terdengar dentuman keras disertai angin."

"Lalu mati lampu dan kami langsung keruntuhan batako dari tembok kamar," terngnya, Selasa (21/2/2023), dikutip dari TribunJatim.com.

Ledakan itu mengakibatkan tembok rumah Tri Wahyudi rubuh dan mengenai dirinya, istri dan anak yang masih balita.

Seketika, ketiganya tertimbun reruntuhan batako tembok.

Tri Wahyudi tersadar lebih dahulu dan mencoba mencari istrinya dalam keadaan gelap.

"Saya, istri, dan anak tertimbun reruntuhan batako.Tubuh istri saya hampir semua tertimbun, hanya terlihat tangannya."

"Saya menolong istri dulu, karena terdengar suara meminta tolong," bebernya.

Baca juga: Kata Gubernur Jawa Timur soal Ledakan di Blitar, Minta Bupati Keluarkan SK untuk Korban Terdampak

Ia mengaku tidak berani melanjutkan pencarian terhadap anaknya yang juga tertimpa reruntuhan.

Menurut Tri, anaknya tidak juga menangis atau mengeluarkan suara sehingga ditakutkan terinjak dalam proses pencarian.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved