Sabtu, 4 Oktober 2025

Liga 1

Soal Kerusuhan di Laga PSIS Semarang vs Persis Solo, Komisi X DPR Minta Suporter Tiap Klub Diedukasi

Anggota Komisi X DPR Ledia Hanifa meminta adanya edukasi bagi tiap suporter sepak bola usai ada kerusuhan antara suporter PSIS Semarang vs Persis Solo

tangkap layar Instagram @pengamatsepakbola
RUSUH DI JATIDIRI - Kerusuhan antara aparat keamanan dan suporter pecah di Stadion Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (17/2/2023) pada saat laga PSIS Semarang vs Persis Solo pada pekan ke-25 Liga 1 2022/23. | Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa Amaliah turut menanggapi soal adanya kerusuhan antara suporter dari PSIS Semarang dengan Persis Solo. 

TRIBUNNEWS.COM - Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa Amaliah turut menanggapi soal adanya kerusuhan antara suporter dari PSIS Semarang dengan Persis Solo.

Diketahui pertandingan PSIS Semarang dengan Persis Solo yang dilaksanakan di Stadion Jatidiri Semarang pada Jumat (17/2/2023) kemarin diwarnai bentrokan antar suporter di luar stadion.

Padahal laga antara PSIS Semarang dengan Persis Solo telah diputuskan untuk digelar tanpa penonton.

Menanggapi hal tersebut Ledia pun meminta adanya pengedukasian suporter dari masing-masing klub.

Untuk itu Ledia meminta kepada para pemangku kepentingan terkait untuk bisa terlibat aktif melakukan edukasi suporter.

Terutama bagi setiap klub bola yang ada di Indonesia.

Baca juga: Kerusuhan di Laga PSIS Semarang vs Persis Solo, Ganjar Pranowo Mau Ngajak Ngopi Perwakilan Suporter

"Kita ini kan paling sedih kalau nonton sepak bola habis (pertandingan) itu kerusuhan penonton nih, yang perlu kita ketahui edukasi ini penting karena ada dua tim yang fanatik dan tidak, mungkin bisa dimulai dari klub itu sendiri," kata Ledia dilansir laman resmi DPR RI.

Setelah adanya tragedi Kanjurhan, kondisi sepak bola Indonesia memang sedang dilakukan evaluasi.

Ledia juga menilai banyak aspek yang harus dibenahi agar tragedi Kanjuruhan tidak terulang lagi.

Oleh karena itu, faktor suporter ini menjasi salah satu aspek penting dalam transformasi sepak bola Indonesia.

Serta adanya evaluasi di dalam tubuh PSSI sebagai federasi bola di Indonesia.

Baca juga: Alasan Kepolisian Gunakan Gas Air Mata di Luar Stadion Jatidiri Saat Laga PSIS vs Persis

Lebih lanjut Ledia pun menuturkan Indonesia bisa belajar dari Italia dalam menata suporter sepak bola.

Mulai dari pendaftaran suporter, pengamanan suporter, dan pengarahan suporter yang jelas.

"Nah, ini perlu kita pelajari, seperti negara Italia dalam menata suporter sepak bola, dimulai dari pertama pendaftaran, duduk sesuai dengan klub bola mana yang dia dukung. Serta pengamanan yang sangat ketat, suporter juga perlu beri arahan yang jelas."

"Berharap sih pembinaan berjalan dengan baik dari segi seleksinya dan kemudian juga dengan berkelanjutan nggak putus dan kemudian mendorong supaya klub-klub sepakbola juga melakukan pembinaan dengan baik terutama anak-anak Indonesia," terang Ledia.

Baca juga: Kata Kapolrestabes Semarang soal Gas Air Mata yang Ditembakkan ketika Ricuh saat Laga PSIS vs Persis

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved