Rabu, 1 Oktober 2025

Banjir di Solo

Banjir di Solo Mulai Surut, Warga Pasar Kliwon yang Terdampak Sudah Kembali ke Rumahnya

Wilayah yang banjirnya sudah surut juga terjadi di Mojo, Joyosuran, Semanggi, Kedunglumbu dan Sangkrah.

TribunSolo.com/Adi Surya
Kawasan Pucangsawit RT 1 RW 7, Kecamatan Jebres, Kota Solo banjir dengan ketinggian air paling tinggi di kisaran 1 meter, Kamis (16/2/2023). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo, Jawa Tengah, mencatat jumlah wilayah di Kota Solo yang terendam banjir hingga saat ini sebanyak 16 keluarahan. 

"Saya contohkan di Jebres Sari Kopi misalnya. Dulu tidak pernah banjir tapi kali ini banjir. Ini karena pembangunan pintu yang baru (Pintu Air Kedungkopi)," jelasnya dikutip TribunSolo.com.

Kecamatan Jebres ada 6 kelurahan yang terdampak.

Di antaranya Gandekan, Jagalan, Pucangsawit, Jebres, Sudiroprajan, dan Sewu.

Lurah Gandekan, Jebres, Sugeng Sarwono mengaku selama ia menjabat ini merupakan banjir paling parah.

"Selama saya di sini paling parah. Biasanya Gandekan yang langganan itu RW 2 di taman cerdas itu. Sekarang meluas sampai 5 RW," terangnya.

Jika sebelumnya RW 2 yang jadi langganan banjir, kini RW 1-5 semua terkena banjir.

"Gandekan yang terdampak 5 RW, RW 1-5. Kampung Ngadirejo, Karangasem, Butuh, Penjalan, Kaliraman," jelasnya.

Begitu juga dengan kelurahan Jagalan.

Hal ini diungkapkan oleh Mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.

"Jagalan tidak pernah kebanjiran kemarin hampir 1,5 meter," terangnya.

Sedangkan di Kecamatan Pasar Kliwon ada 6 kelurahan, di antaranya Pasar Kliwon, Mojo, Joyosuran, Kedung lumbu, Semanggi, dan Sangkrah.

Kecamatan Serengan ada 2 kelurahan, di antaranya Joyotakan dan Tipes.

Kecamatan Laweyan ada 2 kelurahan, di antaranya Bumi dan Pajang.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved