Orangtua 6 Bocah Korban Pelecehan di Jambi Resah, Pelaku Tinggal Berdekatan dengan Rumah Korban
Pengakuan Ibu korban (LD) Ambok Lang jika sedang keluar rumah, tidak mengunakan masker dan sering menatap tajam ke anak-anak
Laporan Wartawan Tribun Jambi Anas al hakim
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Ambok Lang (AL), pelaku pelecehan seksual terhadap enam anak di Kota Jambi bebas bulan Desember 2022 lalu kembali ke rumahnya.
Ambok telah menjalani hukuman penjara selama 3 tahun.
Proses integrasi pelaku paskahukuman penjara menimbulkan keresahan bagi orangtua.
Pasalnya para korban dan pelaku tinggal di rumah yang sangat berdekatan.
Pengakuan Ibu korban (LD) Ambok Lang jika sedang keluar rumah, tidak mengunakan masker dan sering menatap tajam ke anak-anak.
Jadi anak-anak merasa ketakutan dan cepat-cepat pulang ke rumah.
Baca juga: Keluarga Sebut Tersangka Pelecehan 17 Anak di Jambi Mengaku Dirudapaksa, Ditemukan Banyak Luka
"Pelaku sekarang sudah bebas dan sering keluar rumah, dia percaya diri, tidak merasa bersalah, tanpa menggunakan masker, sesekali sering menatap tajam ke arah anak-anak yang sedang bermain di luar, mereka merasa takut dan cepat pulang ke rumah," ujarnya, Kamis (9/02/23).
Kehadiran AL tanpa pembatasan sosial akan memicu trauma anak-anak yang sudah pulih dan tidak sejalan dengan upaya pendampingan psikis yang dilakukan oleh Beranda Perempuan.
Kepercayaan diri anak-anak sudah tumbuh dan berkembang baik karena rutin konseling dengan psikolog, terapi bermain dan juga psiko-sosial berbasis komunitas yang sudah dilakukan sejak 2 tahun lalu, jadi upaya ini akan sia-sia jika AL tidak dibatasi.
Unsur masyarakat seperti Kelurahan, Ketua RT, Ketua adat dan tokoh masyarakat harus memahami trauma yang dialami anak-anak korban sangat berat. sehingga merasa penting untuk menggerakan masyarakat untuk gotong royong memberikan ruang aman di lingkungan tempat tinggal.
“Pendekatan yang kami lakukan, bukan dendam terhadap pelaku, tapi berbasis pada perubahan prilaku dan perubahan itu dapat diukur secara sosial dan dapat dipertanggungjawabkan di tengah masyarakat, jadi tidak bisa diselesaikan secara tertutup,” ungkap Zubaidah Direktur Beranda Perempuan.
Pengalaman pendampingan kasus yang dilakukan Tim Relawan Beranda perempuan. Kerja sama tokoh masyarakat sangat efektif untuk menangkal keberulangan kasus, Jika tokoh masyarakat memahami bahwa membela anak-anak korban kekerasan seksual adalah sebuah amanah dari profesi yang diemban dan juga dalam upaya mendukung upaya Wali Kota Jambi mendapatkan prestasi sebagai Kota Layak Anak.
“Kami tidak mengusir, kami hanya meminta kepada Ambok Lang jangan pindah rumah ke dekat rumah kami, yang jaraknya hanya 5 langkah dari rumah saya, anak saya takut sekali,” tambah NG, ibu korban.
Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Anak-anak Korban Pelecehan Butuh Ruang Aman untuk Pulihkan Mental
Sumber: Tribun Jambi
Temukan Adanya Pendana di Balik Demo Ricuh Akhir Agustus 2025, Bareskrim: Masih Proses Pembuktian |
![]() |
---|
Sosok Briptu BN, Oknum Polisi Rudapaksa Tahanan di Bengkulu, Kini Dipecat secara Tidak Hormat |
![]() |
---|
Cabuli Anak Angkat dan Keponakan, Tokoh Agama di Bekasi Jadi Tersangka |
![]() |
---|
7 Hasil Penyidikan Polisi Hingga Radiet Jadi Tersangka Pembunuhan Pacar: Pelecehan, Dibekap di Pasir |
![]() |
---|
Fakhri Arrazak, Santri asal Jambi Dilaporkan Hilang, Terakhir Terlihat Menuju Ponpes di Palembang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.