Menko PMK Minta Jambi Fokus Percepat Penghapusan Kemiskinan Ekstrem dan Stunting
Muhadjir Effendy meminta Provinsi Jambi untuk fokus dalam pengentasan kemiskinan ekstem dan stunting.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta Provinsi Jambi untuk fokus dalam pengentasan kemiskinan ekstem dan stunting.
Pemerintah menargetkan pada 2024, angka kemiskinan ekstrem berada di 0 persen dan stunting 14 persen.
"Saya berharap pemerintah Provinsi Jambi untuk lebih fokus kepada percepatan penghapusan kemiskinan ekstem dan stunting," ucap Muhadjir Effendy melalui keterangan tertulis, Selasa (10/1/2022).
Muhadjir mengungkapkan capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Jambi selama kurun waktu 2017-2022 masih di bawah rata-rata nasional.
Namun, Muhadjir memgatakan IPM di Jambi menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun.
Angka IPM tahun 2017, 69,99 kemudian meningkat menjadi 72,14 tahun 2022.
"Namun, ini masih di bawah angka rata-rata nasional. Karena angka rata-rata nasional adalah 72.91. Maka masih perlu kerja keras untuk mengejar ketertinggalan di bidang pembangunan SDM ini," ujar Muhadjir.
Baca juga: Pemprov Jambi Daftarkan 78 Ribu Pekerja Rentan di Seluruh Desa dalam Program BPJS Ketenagakerjaan
Secara urutan nasional, Muhadjir mengungkapkan Provinsi Jambi menempati urutan ke-19 dari seluruh provinsi.
Sementara itu capaian pembangunan manusia pada tingkat kabupaten kota se-Provinsi Jambi menunjukkan tren yang sama dengan IPM Provinsi, selalu meningkat dari tahun ke tahun dan cukup merata di 9 kabupaten dan 2 kota.
IPM tertinggi berada di Kota Jambi dan terendah di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Persentase penduduk miskin pada Maret 2022 sebesar 7,62 persen, capaian ini lebih baik dibandingkan capaian Nasional sebesar 9,54 persen.
Jumlah penduduk miskin pada periode Maret 2022 sebesar 279,37 ribu orang, menurun 14,49 ribu orang terhadap Maret 2021.
Baca juga: Pimpin Jateng 9 Tahun, Ganjar Turunkan Kemiskinan Satu Juta Orang
Menurutnya, kondisi kemiskinan Kabupaten/Kota se-Provinsi Jambi pada tahun 2022 menunjukkan gambaran tujuh kabupaten/kota dengan tingkat kemiskinan lebih tinggi daripada tingkat kemiskinan provinsi.
Namun terdapat beberapa kabupaten/kota dengan tingkat kemiskinan di atas nasional (9,54 persen) yang perlu mendapatkan perhatian lebih, yakni di Tanjung Jabung Timur, Tanjung jabung Barat dan Batanghari.
"Pada tahun 2023-2024 seluruh kabupaten kota di Provinsi Jambi masuk dalam Prioritas Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem,” kata Muhadjir.
Dirinya turut menyebutkan beberapa capaian program penurunan stunting Provinsi Jambi.
Menurut data SSGI 2021, prevalensi stunting di Provinsi Jambi saat ini sebesar 22,4 persen (67.893 balita) dibawah prevalensi nasional: 24,4% kategori tinggi menurut WHO.
“Data terkini yang kami dapatkan dari Kementerian Kesehatan capaian prevalensi stunting Prov. Jambi tahun 2022, menurut dari 22,4% menjadi 18%,” tuturnya.
Baca juga: Anak Terlanjur Alami Stunting, Bisakah Diperbaiki? Berikut Penjelasan Dokter
Adapun jumlah absolut stunting sebanyak 7,409 balita dari 78,8% balita yang hadir di Posyandu pada Agustus 2022.
Prevalensi stunting tertinggi ada di kabupaten Muaro Jamb 27,2% dan terendah di kota Jambi 17,4%.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.