Minggu, 5 Oktober 2025

Polisi Pastikan Ada Tersangka dalam Acara Tarik Tambang yang Mengakibatkan Satu Peserta Meninggal

Polisi memastikan ada tersangka dalam acara tarik tambang di Makassar yang menewaskan satu peserta dan membuat beberapa peserta lain luka-luka.

TRIBUN TIMUR/NUR ROFIFAH
Polisi memastikan ada tersangka dalam acara tarik tambang yang menewaskan satu peserta dan membuat beberapa peserta lain luka-luka. 

Budhi juga akan meminta keterangan saksi ahli terkait bahan yang digunakan pada tali tambang sudah memenuhi standar atau belum.

"Nantikan ada ahlinya akan kita minta keterangannya," jelasnya pada Selasa (20/12/2022) dikutip dari Kompas.com.

Bukti rekaman CCTV

Dilansir dari Kompas.com, dalam rekaman CCTV terlihat detik-detik sebelum korban meninggal.

Rekaman CCTV ini tidak sesuai dengan pernyataan panitia yang mengatakan korban sedang sibuk berswafoto ketika kejadian.

Baca juga: Acara Rekor MURI Tarik Tambang di Makassar Memakan Korban Jiwa, Ternyata Tak Kantongi Izin

Korban terlihat berdiri di lokasi dan bersiap menunggu aba-aba dari panitia tarik tambang.

Ketika menunggu aba-aba ini para peserta kaget karena tali sudah ditarik dan korban terkena tarikan tambang.

Kaki korban terseret tali tambang dan korban terpental jatuh mengenai beton pembatas jalan hingga pendarahan.

Penyebab tali tambang tertarik sebelum aba-aba belum diketahui.

Kata keluarga korban

Lomba tarik tambang yang diselenggarakan Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA UNHAS) Sulawesi Selatan yang bakal memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) melibatkan 5.000 orang, 1 orang peserta meninggal dunia dan beberapa orang lainnya luka.
Lomba tarik tambang yang diselenggarakan Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA UNHAS) Sulawesi Selatan yang bakal memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) melibatkan 5.000 orang, 1 orang peserta meninggal dunia dan beberapa orang lainnya luka. (Kompas.com/Hendra Cipto)

Kakak korban, Ridwan mengatakan pihak keluarga sudah ikhlas atas kematian Masyita.

Ia dan pihak keluarga menganggap kematian Masyita adalah musibah dan tidak mau menyalahksan siapapun.

"Kalau masalah kejadian ini kita tidak bisa salahkan siapa pun, karena ini musibah. Kalau masalah kejadian, saya belum paham betul," jelasnya dikutip dari TribunMakassar.com.

Ridwan menjelaskan korban merupakan sosok pekerja keras di keluarga.

"Sosok almarhumah itu pekerja, apalagi dia boleh dibilang tulang punggung di keluarganya," terangnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved