Sabtu, 4 Oktober 2025

Kelompok Bersenjata di Papua

Serangan KKB Meningkat di Desember 2022, Mahfud MD: Kita Ngerem, Bukan Soal Kita Takut

Mahfud MD minta masyarakat tidak melakukan aksi penyerangan ke KKB yang telah melakukan 3 aksi teror selama Desember ini.

Rizki Sandi Saputra
Menkopolhukam RI Mahfud MD saat ditemui awak media di Hotel Borobudur Jakarta, Jumat (4/11/2022). Mahfud MD ungkap cara pemerintah menyelesaikan konflik KKB di Papua. 

TRIBUNNEWS.COM - Dalam dua minggu terakhir terjadi eskalasi atau peningkatan serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Papua.

Di bulan Desember 2022 ini serangan KKB telah mengakibatkan 5 warga sipil meninggal dunia.

KKB menyerang polisi dan warga dengan menggunakan senjata api dan bom molotov.

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta masyarakat tidak membalas aksi serangan KKB dengan aksi kekerasan.

Baca juga: Polisi Dilempari Bom Molotov Saat Baku Tembak dengan KKB Papua, 2 Mobil Dibakar, 1 Warga Tewas

"Mari kita ini jangan terlalu emosional, jangan terlalu emosi. 'Pak kok tidak dibabat aja, kan gampang aja' bukan begitu caranya mengelola negara. Dibabat salah, tidak dibabat banyak masalah seperti ini," jelasnya dilansir dari YouTube Kompas TV, Kamis (15/12/2022).

Menurutnya, cara penyelesaian konflik dengan KKB Papua bukan dengan serangan senjata seperti yang mereka lakukan.

Ia menjeleskan jika pemerintah tidak takut dengan KKB tapi tidak dapat membalas aksi mereka karena ada nyawa warga Papua yang harus dilindungi.

"Kita ngerem karena ada saran dialog, jeda dulu jangan bertindak. Bukan soal kita takut atau apa, mana takut. Tapi menyelesaikan dengan mengingat setiap nyawa manusia itu berharga," terangnya.

Mahfud berharap konflik dengan KKB dapat segera diselesaikan.

"Tapi mari kita pelan-pelan, kita menyelamatkan satu nyawa manusia itu sangat penting dilakukan," imbuhnya.

Penyebab eskalasi KKB meningkat di bulan Desember

Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo menjelaskan dalam bulan Desember akan ada eskalasi atau peningkatan serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Papua.

Menurutnya, peningkatan ini terjadi karena pada Desember ada peringatan kemerdekaan mereka.

Baca juga: KKB Tembak Warga Sipil dan Bakar 3 Mobil Polisi di Yapen Utara, Begini Penjelasan Polda Papua

"Di bulan Desember itu ekskalasinya meningkat. Kenapa di Indonesia meningkat? Di Desember itu ada beberapa peringatan, peringatan kemerdekaan mereka, peringatan berbagai peristiwa di bulan Desember, ini meningkat ekskalasinya," ujarnya pada Rabu (15/12/2022) dikutip dari Kompas.com.

Ia meminta jajaran Polres dan Polda di Papua untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap serangan KKB.

"Harus meningkatkan kewaspadaan bekerja sama dengan rekan-rekan TNI kemudian pemerintah daerah dan tokoh-tokoh agama, ini penting," tegasnya.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menjelaskan eskalasi serangan KKB di akhir tahun ini perlu menjadi perhatian khusus Polri.

Oleh karena itu, ia memberi tugas khusus kepada tim yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz untuk mengantisipasi serangan dan melakukan pengamanan di wilayah Papua.

Baca juga: Tukang Ojek di Pegunungan Bintang Diserang KKB: 2 Orang Tewas, Berikut Penjelasan Polda Papua

"Akhir tahun di wilayah Papua ada eskalasi yang tentu harus kita perhatikan karena memang ada tanggal-tanggal yang jadi kegiatan dari kelompok KKB, dan tentu sudah kita berikan tugas khusus kepada tim yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz untuk melakukan langkah-langkah," pungkasnya. 

Diketahui, pada bulan Desember 2022 ini serangan KKB telah mengakibatkan 5 warga sipil meninggal dunia.

Dimulai dari aksi penyerangan di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, Senin (5/12/2022) sore.

Kemudian penembakan terhadap pegawai bank di Pasar Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua Pegunungan, Selasa (13/12/2022). 

Dan terakhir aksi penyerangan terhadap rombongan polisi di KM1 Jalan Trans Yapen Saubaba - Angkaisera, Distrik Yapen Utara, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, Selasa (13/12/2022) sore.

Baca juga: Polisi Dilempari Bom Molotov Saat Baku Tembak dengan KKB Papua, 2 Mobil Dibakar, 1 Warga Tewas

Berikut kronologi penyerangan KKB dalam dua minggu terakhir yang mengakibatkan 5 warga sipil meninggal dunia:

1. Penyerangan pangkalan tukang ojek 

Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito menjelaskan penyerangan yang dilakukan oleh KKB ini terjadi pada Senin (5/12/2022).

"Penyerangan oleh KKB kepada para tukang ojek saat sedang mencari nafkah di Kampung Mangabib sehingga menyebabkan dua orang meninggal dunia yang dibunuh secara sadis oleh kelompok tersebut," jelasnya dikutip dari TribunPapua.com.

KKB menggunakan parang untuk menyerang pangkalan ojek dan mengakibatkan dua tukang ojek meninggal dunia di tempat dan 1 tukang  ojek meninggal ketika melarikan diri.

Polisi mendapatkan informasi terkait penyerangan ini pada Senin (5/12/2022) pukul 17.00 WIT.

Laporan didapatkan dari warga yang melapor ke Kasat Reskrim Polres Pegunungan Bintang, Iptu Budi Payung.

Para warga melaporkan jika telah terjadi penyerangan kepada enam tukang ojek ketika menunggu penumpang.

AKBP Cahyo Sukarnito mengatakan setelah proses pencarian satu tukang ojek yang pada Senin (5/12/2022) dinyatakan hilang kini ditemukan dalam keadaan sudah meninggal.

"Yang satu ini barusan ditemukan MD (meninggal dunia) juga," ungkapnya pada Selasa (6/12/2022) dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Rombongan Polisi Diserang KKB di Yapen Papua, Satu Warga Meninggal dan 2 Mobil Polisi Dibakar

Dengan penemuan ini total korban meninggal menjadi tiga orang dan tiga orang lainnya berhasil selamat.

Kini para korban meninggal telah dievakuasi dan dibawa ke Distrik Oksibil.

"Sudah berhasil dievakuasi, sekarang mereka dalam perjalanan kembali," terangnya.

2. Penyerangan di Pasar Distrik Sinak

Aksi penyerangan KKB terjadi di Pasar Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua Pegunungan, Selasa (13/12/2022).

Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal menjelaskan dalam aksi penyerangan ini seorang pegawai Bank Papua bernama Darius Julius Yumame (32) meninggal setelah mengalami luka tembak di bagian kepala.

"Korban dipastikan meninggal dunia di tempat pada saat terjadi penembakan tersebut," ujarnya pada Selasa (13/12/2022) dikutip dari Kompas.com.

Ketika polisi datang ke TKP korban sudah meninggal dunia.

Diduga penyerangan ini menggunakan senjata api laras pendek.

"Pelaku diduga menggunakan jenis senjata api laras pendek, ini terlihat dari bekas luka yang ada pada korban," terangnya.

Ia mengatakan Satgas Ops Damai Cartenz akan mendalami aksi penyerangan ini dan mengejar pelaku penembakan.

"Masyarakat diimbau tetap tenang dan turut menjaga situasi yang kondusif di Kabupaten Puncak," tambahnya.

Baca juga: KKB Tembak Warga Sipil dan Bakar 3 Mobil Polisi di Yapen Utara, Begini Penjelasan Polda Papua

3. Penyerangan terhadap rombongan polisi

Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal menjelaskan kronologi baku tembak ini berawal ketika rombongan polisi yang sedang dalam perjalanan terhalang oleh dua batang kayu yang dipasang di tengah jalan.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 12.20 WIT dan polisi berinisiatif turun dari mobil untuk mengangkat batang kayu.

ADU TEMBAK - Aparat Kepolisian sedang bersiaga setelay terlibat adu tembak dengan KKB di Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, Selasa (13/12/2022).
ADU TEMBAK - Aparat Kepolisian sedang bersiaga setelay terlibat adu tembak dengan KKB di Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, Selasa (13/12/2022). (Dokumentasi Humas Polda Papua)

“Pada saat hendak membuka palang tersebut, KKB melakukan tembakan dari arah bukit ke arah anggota yang berada di TKP. Akhirnya terjadi kontak tembak, sembari anggota mencari posisi yang aman dan memperhatikan pelaku penembakan yang berada di ketinggian,” jelasnya pada Rabu (14/12/2022) dikutip dari Kompas.com.

Kombes AM Kamal menjelaskan baku tembak antara KKB dan polisi berlangsung sekitar satu jam.

Polisi memilih mundur ketika mengetahui KKB menggunakan bom molotov.

"Setelah kurang lebih satu jam kontak tembak, anggota kemudian mencari sinyal untuk meminta bantuan ke Polres Kepulauan Yapen," terangnya.

Baca juga: Jasad 3 Tukang Ojek Korban Serangan KKB Berhasil Dievakuasi, Perjalanan Kembali ke Distrik Oksibil

Ketika bantuan dari Polres Kepulauan Yapen tiba, para polisi berusaha menyisiri lokasi penembakan namun KKB sudah tidak ada di lokasi.

“Setelah bantuan tiba, anggota kembali melakukan penyisiran di lokasi penembakan, namun pelaku penembakan telah meninggalkan lokasi kejadian,” tambahnya.

Ia mengatakan serangan KKB ini mengakibatkan seorang operator sensor meninggal karena terkena tembakan di bagian punggung.

"Korban tadi malam sudah dibawa oleh pihak keluarga untuk disemayamkan," pungkasnya dikutip dari TribunPapua.com.

Menurutnya, polisi kalah dalam baku tembak ini karena posisi KKB berada di ketinggian.

"Memang kontak tembak ini tidak bisa dipungkiri karena posisi mereka berada di ketinggian, anggota sudah berupaya melakukan pembalasan dan mencari posisi yang menguntungkan," tambahnya.

Setelah insiden baku tembak ini, Kamal mengatakan kondisi di Kabupaten Kepulauan Yapen sudah cukup kondusif.

"Mudah-mudahan Yapen saat ini dan ke depan lebih kondusif, karena korban dari peristiwa tersebut merupakan warga asli Yapen," imbuhnya.

(Tribunnews.com/Mohay/Danang Triatmojo) (Kompas.com/Dhias Suwandi) (TribunPapua.com/Raymond Latumahina/Paul Manahara Tambunan)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved