Selasa, 7 Oktober 2025

Video Aipda Aksan soal Polisi Sarang Mafia Direspons Mabes Polri, Tiga Polres di Sulsel Diperiksa

Video Aipda Aksan yang viral mendapat atensi dari Mabes Polri. Aipda Aksan menyebut Polisi sarang mafia karena segala sesuatu harus membayar.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Endra Kurniawan
MUH. AMRAN AMIR
Aipda Aksan Anggota Bhabinkamtibmas Polres Tana Toraja, Sulawesi Selatan menyampaikan permohonan maafnya setelah videonya beredar di media sosial, Jumat (02/12/2022). Kini buntut video tersebut, tim Mabes Polri datangi tiga polres di Sulsel. 

"Menyampaikan kembali bahwa yang saya sampaikan untuk sekolah perwira membayar, untuk mutasi jabatan membayar, ada pemotongan BBM, ada pemangkasan DIPA, maupun ada korupsi di Polres Palopo, bahwa testimoni tersebut hanya asumsi saya tanpa dukungan alat bukti," jelasnya pada Minggu (4/12/2022) dikutip dari Kompas.com.

Ia juga meminta maaf ke Kapolri, Kapolda dan institusi Polri karena membuat video yang tidak memiliki bukti ke masyarakat.

"Saya mengaku bersalah serta meminta maaf setinggi-tingginya kepada Bapak Kapolri, Kapolda Sulsel, dan rekan-rekan anggota Polri di Polda Sulsel atas ketidaknyamanan video saya yang tersebar keluar tersebut."

"Bahwa saya berjanji tidak akan mengulangi dan siap menerima sanksi dari pimpinan," terangnya.

Baca juga: Oknum Polisi di Cirebon Ditangkap karena Edarkan Obat Keras, Terancam 15 Tahun Penjara

Viral Aipda Aksan singgung mafia polisi

Sebelumnya, nama Aipda Aksan sempat menjadi sorotan setelah membuat video terkait kritikannya kepada institusi Polri.

Dalam video tersebut Aipda Aksan mengenakan seragam dinas dan video ditujukan ke Kapolri.

Video kritikan Aipda Aksan viral dan diunggah akun TikTok @pandapotansthg81 pada Kamis (1/12/2022).

"Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh, Salam Presisi."

"yang terhormat bapak Kapolri, izin jenderal saya Aksan NRP 811081 anggota Sat Binmas Polres Tana Toraja menyampaikan kepada bapak."

"Tolong institusi Polri dibersihkan dari mafia-mafia yang masih bersarang di tubuh Polri," ujarnya dalam video.

Menurutnya sistem di Polri sudah tidak bagus sejak rekrutmen karena segala sesuatunya harus menggunakan uang.

Baca juga: 2 Oknum Polisi di Jember Diperiksa karena Konsumsi Narkoba, Kapolres Janji Tindak Tegas Anggotanya

"Yang pertama masuk polisi harus bayar, yang kedua mau pindah harus bayar, yang ketiga mau jadi perwira harus bayar, jadi bagaimana kedepannya Polri kalau semau harus bayar," jelasnya.

Selain itu, para pimpinan tidak memberikan contoh yang baik ke bawahannya.

"Kemudian rata-rata pimpinan dari bawa bukan mengajari kami ke jalan yang bagus, tapi mengajari kami ke jalan yang tidak benar."

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved