Selasa, 7 Oktober 2025

Erupsi Gunung Semeru

Kepanikan Warga Saat Gunung Semeru Erupsi Minggu Pagi: Gerak Cepat Tinggalkan Rumah Cari Tempat Aman

Sejumlah warga mengaku langsung bergegas menyelamatkan diri mencari tempat aman saat mengetahui Gunung Semeru di Jawa Timur erupsi.

Penulis: Adi Suhendi
AFP/AMAN ROCHMAN
Warga menyaksikan asap panas yang keluar dari lahar yang mengalir di Desa Curah Kobokan menyusul erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (4/12/2022). Gunung Semeru kembali bererupsi setelah mengalami erupsi besar pada 2021 lalu. AFP/AMAN ROCHMAN 

"Panik sekali begitu mendengar kabar erupsi Semeru. Saya kemudian membawa dua anak saya untuk menyelamatkan diri," ujar Mita ketika ditemui di pengungsian Balai Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Mita kemudian bergegas menggendong anaknya yang masih 3 bulan.

Di tangan kanannya anak pertama Mita yang berusia 10 tahun menggenggam tangannya begitu kuat.

Pilunya ia sedang tidak bersama suaminya pagi dini hari kala itu.

"Nangis takut, kabur cari perlindungan,saya hanya mikir nyawa selamat," ungkapnya sembari menceritakan jika dirinya hanya membawa tas berisi dokumen penting.

Wanita berkerudung ini mengaku detik-detik terjadinya erupsi Semeru begitu menakutkan.

"Jelas terdengar bunyi gemuruh ledakan begitu erupsi terjadi," ungkapnya.

Mita merupakan salah satu dari sekian banyak warga yang sempat kehilangan tempat tinggal.

Warga menyaksikan asap panas yang keluar dari lahar yang mengalir di Desa Curah Kobokan menyusul erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (4/12/2022). Gunung Semeru kembali bererupsi setelah mengalami erupsi besar pada 2021 lalu. AFP/AMAN ROCHMAN
Warga menyaksikan asap panas yang keluar dari lahar yang mengalir di Desa Curah Kobokan menyusul erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (4/12/2022). Gunung Semeru kembali bererupsi setelah mengalami erupsi besar pada 2021 lalu. AFP/AMAN ROCHMAN (AFP/PUTRI)

Dulu, Mita tinggal di Curah Kobokan, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Lantaran rumahnya lenyap, Mita tinggal di Huntara Bumi Damai Semeru, Candipuro.

"Saya tinggal di Huntara karena sebelumnya rumah saya hancur. Jadi sudah tidak bisa ditinggali kembali. Sekarang tinggal di Huntara," kenangnya.

Kini, Mita hanya bisa berdoa sembari berharap rasa traumatisnya mereda.

"Saya berharap tidak ada erupsi susulan kembali dan bisa kembali ke rumah. Saya juga bingung mau tinggal di mana kalau tidak di rumah itu (Huntara)," katanya.

Di pengungsian, Mita bersama para pengungsi lain membutuhkan bantuan susu dan popok bagi anak bayinya.

"Sekarang bantuan yang sudah kami dapat makanan dan minuman. Kami berharap dan membutuhkan susu dan popok untuk para bayi di sini," ucapnya.

2.219 Jiwa Mengungsi

Halaman
1234
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved