Kamis, 2 Oktober 2025

Fakta Tentara Datangi Polres Madina: Diduga Paksa Bebaskan Mafia Tambang hingga Keterangan Kodam

Beriktu fakta terkait anggota TNI AD yang mendatangi Polres Madina pada Rabu (30/11/2022) di mana diduga menjemput paksa membebaskan mafia tambang.

HO via Tribun Medan
Belasan oknum anggota TNI AD diduga melakukan penjemputan paksa tiga orang terduga pelaku mafia tambang emas ilegal di Polres Madina, Sumut pada Rabu (30/11/2022). Komandan Kodim (Dandim) 0201/Tapanuli Selatan, Letkol Inf Amrizal Nasution juga terekam dalam video tengah menyambangi Polres Madina. Ia berdalih kedatangannya tersebut hanya untuk silaturahmi.Beriktu fakta terkait anggota TNI AD yang mendatangi Polres Madina pada Rabu (30/11/2022) di mana diduga menjemput paksa membebaskan mafia tambang. 

Komandan Kodim Terekam Kamera, Sebut hanya Silaturahmi

Dalam video yang beredar, terekam Komandan Kodim 0212/Tapanuli Selatan, Letkol Inf Amrizal Nasution mendatangi Polres Madina.

Menurut video yang diterima Tribun Medan, Amrizal datang ke Polres Madina pada percobaan pertama penjemputan paksa tiga orang terduga pelaku mafia tambang emas ilegal, Selasa pukul 00.00 WIB.

Pada saat datang, ia mengenakan seragam lengkap dengan menumpangi mobil Mitsubishi Pajero berpelat dinas TNI 212 I.

Mobil itu pun kemudian diparkirkan didepan kantor Satreskrim Polres Madina.

Terkait kedatangannya tersebut, Amrizal membantah adanya penjemputan paksa terhadap terduga pelaku mafia tambang emas ilegal.

Baca juga: Ferdy Sambo Laporkan Kasus Tambang Ilegal, Diduga Menyeret Nama Kabareskrim Agus Andrianto

Ia mengaku hanya bersilaturahmi ke Polres Madina.

"Saya mendatangi Polres Madina sering, gak Polres Madina aja, masa silaturahmi ke Polres gak boleh. Sering main-main."

"Mungkin ada kebetulan (penangkapan mafia tambang emas ilega) itu saja," ujarnya, Rabu.

Keterangan Kodam dan Kapolda

Kodam I/Bukit Barisan pun angkat bicara terkait dugaan penjemputan paksa oleh oknum anggota TNI AD tersebut.

Kepala Penerangan Kodam I/Bukit Barisan, Letkol Inf Rico Julyanto Siagian menepis adanya anggota TNI yang terlibat dalam penjemputan paksa mafia tambang emas ilegal tersebut.

"Info yang kami terima tidak ada keterlibatan dari anggota TNI membebaskan penambang ilegal," tuturnya pada Rabu.

Lebih lanjut, Rico menyebut Polres Madina hanya memanggil penambang untuk dimintai keterangan.

Baca juga: Nyanyian Setoran Tambang Ilegal Viral, Ismail Bolong Stress, Tak Hadir Pemeriksaan di Bareskrim

Selain itu, para terduga pelaku mafia tambang emas ilegal itu hanya diperiksa bukan ditangkap.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved