Jumat, 3 Oktober 2025

Sekeluarga Meninggal di Magelang

Anak di Magelang Mengaku Racuni Keluarga karena Jadi Tulang Punggung, Kerabat Korban: Pembelaan Diri

Paman dari anak yang meracuni tiga anggota keluarganya di Magelang, membantah motif tersangka.

Penulis: Nuryanti
Tribun Jogja/Nanda Sagita Ginting
Penampakan kondisi rumah tempat penemuan jenazah di Mertoyudan, Magelang, Senin (28/11/2022). Paman dari anak yang meracuni tiga anggota keluarganya di Magelang, membantah motif tersangka. 

TRIBUNNEWS.COM - Motif dari anak yang meracuni keluarganya di Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dibantah oleh kerabat korban.

Tersangka berinisial DDS (22) nekat meracuni tiga anggota keluarganya hingga tewas pada Senin (28/11/2022) karena didasari rasa sakit hati.

Adapun ketiga korban terdiri dari ayah, Abbas Ashari (58); ibu, Heri Riyani (54); dan anak pertama, Dhea Chairunisa (25).

DDS melakukan aksinya dengan mencampurkan racun ke dalam minuman korban.

Selain arsenik, petugas menemukan zat golongan sianida di bagian lambung korban.

Paman tersangka, Sukoco (69), membantah motif DDS yang mengaku tidak terima diminta membiayai seluruh kebutuhan keluarga.

"Sama sekali tidak betul (motifnya)."

"Kalau soal duit (uang) itu saya lihat itu, cukup lah," kata Sukoco, Kamis (1/12/2022), dilansir TribunJogja.com.

"Wong dia (tersangka) tidak bekerja kok, kalau jadi tulang punggung itu dasarnya apa, kan cuma untuk pembelaan diri saja."

"Orang tua yang selama ini yang menanggung."

"Malah tiap bulan orang tuanya yang ngasih uangnya," terangnya.

Baca juga: Bukan Arsenik, Ternyata Ini Jenis Racun yang Digunakan Pelaku untuk Bunuh Satu Keluarga di Magelang

Sukoco lalu menduga jika DDS yang memiliki beban berupa pinjaman.

"Ini yang saya masih cari dan gali apakah dia (tersangka) punya beban pinjaman di luar."

"Memang sejauh ini belum ada yang menyampaikan," imbuhnya.

Penampakan kondisi rumah tempat penemuan jenazah di Mertoyudan, Magelang, Senin (28/11/2022) (kiri), dan ilustrasi racun (kanan). Paman dari anak yang meracuni tiga anggota keluarganya di Magelang, membantah motif tersangka.
Penampakan kondisi rumah tempat penemuan jenazah di Mertoyudan, Magelang, Senin (28/11/2022) (kiri), dan ilustrasi racun (kanan). Paman dari anak yang meracuni tiga anggota keluarganya di Magelang, membantah motif tersangka. (Tribun Jogja/Nanda Sagita Ginting)

Tersangka Sempat Bohong

Plt Kapolresta Magelang, AKBP Muchamad Sajarod Zakun, mengungkapkan DDS adalah orang yang menganggur.

Sebelumnya, DDS mengaku pernah bekerja di sebuah perusahaan milik negara di Yogyakarta.

"Pelaku ini memang tidak memiliki pekerjaan, karena sempat yang bersangkutan (mengaku) memiliki pekerjaan di salah satu perusahaan milik negara di tahun 2018-2021."

"Tapi, setelah kita kroscek ternyata tidak ada data yang bersangkutan bekerja di sana," ungkapnya di Mapolresta Magelang, Rabu (30/11/2022), dilansir Kompas.com.

Sehingga, Sajarod menyebut DDS telah memberikan keterangan bohong.

Baca juga: Mengenal Sianida Zat Kimia Pembunuh Sekeluarga di Magelang, Digunakan untuk Basmi Hama dan Serangga

Selanjutnya, tidak menutup kemungkinan polisi akan memeriksa kejiwaan tersangka.

"Kami fokus ke penyidikan terlebih dahulu, kalau untuk memeriksa kejiwaan itu hanya tambahan."

"Nanti, akan kami koordinasikan dengan pihak jaksa, perlu tidaknya," ujar Sajarod.

Tiga anggota keluarga ditemukan tewas di sebuah rumah di Jalan Sudiro, No.2, Gang Durian, RT10/RW1, Desa Prajenan, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Senin (28/11/2022). Rumah korban ketika dipasangi garis polisi saat olah TKP di Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Senin (28/11/2022).
Tiga anggota keluarga ditemukan tewas di sebuah rumah di Jalan Sudiro, No.2, Gang Durian, RT10/RW1, Desa Prajenan, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Senin (28/11/2022). Rumah korban ketika dipasangi garis polisi saat olah TKP di Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Senin (28/11/2022). (TribunJogja.com/Nanda Sagita Ginting)

Polisi Dalami Motif Lain

Sementara itu, Sajarod mengungkapkan, pihaknya menggali lagi motif DDS yang mengaku meracuni keluarganya karena sakit hati.

"Ini (motif) yang sedang kami gali karena motif awal yang ada adalah sakit hati karena beban yang harus ditanggungnya."

"Yang bersangkutan juga tidak bekerja, orang tuanya baru pensiun."

"Dan kakak kandungnya juga tidak bekerja selepas kerja di salah satu perbankan."

"Sehingga ini menjadi rasa sakit hati, kenapa dia sendiri yang diberikan beban, sedangkan kakaknya tidak," katanya, Rabu, dikutip dari TribunJogja.com.

Baca juga: Anak di Magelang Racuni Keluarga Pakai Sianida, Simpan Sisa Racun di Mobil, Terancam Hukuman Mati

Diketahui, para korban meregang nyawa tak lama setelah menenggak teh dan kopi yang sudah dicampur racun sianida.

Pada Rabu (23/11/2022), tersangka sempat mencoba membunuh para korban dengan modus yang sama.

Selain tak terima diminta membiayai kebutuhan keluarga, DDS sakit hati karena kakaknya tidak dibebankan hal yang sama.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJogja.com/Nanda Sagita Ginting) (Kompas.com/Kontributor Magelang, Ika Fitriana)

Berita lain terkait Sekeluarga Meninggal di Magelang

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved