Jumat, 3 Oktober 2025

Sekeluarga Meninggal di Magelang

Mengenal Sianida Zat Kimia Pembunuh Sekeluarga di Magelang, Digunakan untuk Basmi Hama dan Serangga

Senyawa berbentuk gas tanpa warna ini sangat beracun dan dengan kadar yang tinggi memiliki posibilitas untuk membunuh manusia dengan cepat

Editor: Eko Sutriyanto
TribunJogja.com/Nanda Sagita Ginting
Pihak kepolisian saat melakukan olah TKP di rumah korban, di Jalan Sudiro, No.2, Gang Durian, RT10/RW1, Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Senin (28/11/2022). Fakta baru terungkap ketiga korban tewas bukan karena zat kimia arsenik melainkan sianida 

Sianida dalam bentuk gas umunya tidak berwarna namun mempunyai bau khas seperti "almond".

Sianida dapat ditemukan dalam bentuk zat sianogen yang bisa ditemukan pada singkong, biji aprikot, biji plum, biji persik, dan biji apel.

Sianida dalam makanan akan terasa sangat pahit dan berbau menyengat seperti "almond pahit.

Bagaimana Kalium Sianida dapat Membunuh Manusia

Novianto Adi Nugroho mengatakan, jika kalium sianida masuk ke dalam tubuh manusia, maka zat ini bisa mematikan sel dalam tubuh manusia.

Sel yang telah dimatikan itu akan menghambat suplai oksigen yang digunakan untuk mengaktivasi organ vital.

"Jika masuk ke dalam tubuh zat ini akan mematikan sel-sel dalam tubuh manusia. Dengan cara menghambat suplai oksigen yang digunakan sel-sel tersebut, untuk mengaktivasi organ vital," kata Novianto kepada Tribunnews.com, Selasa (4/5/2021).

Lebih lanjut Novianto menjelaskan, tanpa adanya oksigen, sel-sel mitokondira tidak bisa menghasilkan energi.

Baca juga: Kasus Brigadir J Diprediksi Bakal Rumit Saat Persidangan, Gayus Lumbun Singgung Kasus Kopi Sianida

Sedangkan organ-organ vital seperti jantung dan otak membutuhkan energi tersebut.

Akibatnya, seluruh energi yang dihasilkan akan habis seluruhnya.

"Tanpa oksigen, sel mitokondria tidak dapat menghasilkan energi. Sementara organ vital seperti jantung dan otak, membutuhkan energi ini. Jika tidak, maka seluruh energinya akan habis," sambungnya.

Parahnya, jika sejumlah besar sel krisis mati, maka manusia akan ikut mati karena kekurangan oksigen.

Kondisi kekurangan oksigen ini juga biasa disebut dengan asfiksia, atau mati lemas.

"Bila sejumlah besar sel kritis mati, manusia akan mati karena kekurangan oksigen. Yang disebut asfiksia atau mati lemas dan itu berjalan dalam hitungan menit," imbuh Novianto.

Gejala Keracunan Sianida

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved