Populer Regional: Kasus Mahasiswa di Jogja Bunuh Kakeknya | Helikopter Polri Hilang Kontak di Babel
Berikut berita populer regional mulai kasus mahasiswa tega bunuh kakeknya sendiri di Jogja hingga helikopter Polri hilang kontak di Babel.
TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional di Tribunnews.com dimulai kasus mahasiswa tega bunuh kakeknya sendiri di Jogja.
Pelaku menjalankan aksinya dibantu seorang teman kuliahnya.
Sementara motif kasus ini dipicu masalah utang-piutang antara korban dengan pelaku.
Kemudian ada update jumlah korban gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Data terbarunya, dilaporkan ada 18 orang meninggal dunia dan 14 korban masih hilang.
Selain itu ada 73.693 warga mengungsi akibat bencana ini.
Baca juga: Populer Internasional: Presiden Taiwan Mengundurkan Diri sebagai Ketua Partai | Profil Putri Leonor
Berita populer terakhir datang dari insiden helikopter Polri hilang kontak di Belitung Timur, Bangka Belitung (Babel).
Helikopter yang ditumpangi 4 orang anggota Polri itu dilaporkan hilang sejak Minggu (27/11/2022) pukul 13.45 WIB.
Lokasinya berada di perairan Buku Limau, Manggar, Belitung Timur, Bangka Belitung.
Berikut berita populer regional di Tribunnews.com dalam 24 jam terakhir:
1. Mahasiswa di Jogja Terancam Hukuman Mati gegara Bunuh Kakek Sendiri demi Teman, Motifnya Terungkap

Kasus mahasiswa tega bunuh kakeknya sendiri demi teman datang dari Kotabaru, Yogyakarta.
ABG 19 tahun berinisial RO bersama temannya GK (18) menghabisi korban MO (74).
Motif pembunuhan dipicu RO yang ingin membebaskan utang milik GK.
Diketahui GK meminjam uang dari korban yang tidak lain kakek dari RO sendiri.
Bagaimana cerita lengkap kasus ini? Berikut informasinya Tribunnews.com himpun dari TribunJogja.com, Minggu (27/11/2022):
Berawal dari utang-piutang
Kasus ini berawal saat pelaku GK meminjam uang kepada korban.
Dana sebanyak Rp 80 juta dipakai GK untuk bisnis online.
Persoalan utang-piutang juga diketahui oleh pelaku RO, cucu dari korban.
Singkat cerita, RO dan GK merencanakan aksi pembunuhan kepada korban.
Motifnya agar GK terbebas membayar utang kepada korban.
2. Jumlah Korban Gempa Cianjur, 318 Orang Meninggal, 14 Korban Hilang, 73.693 Warga Mengungsi

Ratusan orang meninggal pasca-gempa yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) lalu.
Hingga kini, jumlah meninggal mencapai 318 orang dan 7.729 orang luka-luka per Sabtu (26/11/2022), pukul 17.00 WIB.
Kemudian, sebanyak 73.693 warga mengungsi di sejumlah titik pengungsian.
Hal itu disampaikan Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Mayjen TNI Fajar Setyawan.
"Korban jiwa, meninggal dunia berjumlah 318 orang. Adapun hasil pencarian hari ini (Sabtu), ada 8 jiwa per 17.00 WIB," katanya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube BPNB Indonesia, Minggu (27/11/2022).
Adapun untuk 2 warga yang ditemukan jasadnya pada Jumat (25/11/2022) lalu, teridentifikasi merupakan warga Desa Cijedil, termasuk korban hilang.
Sehingga, jumlah korban hilang yang sebelumnya 24 berkurang menjadi 14 orang.
Sementara itu, korban luka akibat gempa berjumlah 7.729 orang.
Rinciannya, 595 orang luka berat, 7.134 orang luka ringan.
Korban luka berat yang masih dirawat di rumah sakit hingga saat ini sebanyak 108 orang.
Untuk korban luka ringan yang sudah tertangani, kini telah kembali ke rumah masing-masing.
Diberitakan Tribunnews.com, Tim SAR terus melakukan pencarian para korban gempa Cianjur.
Kabasarnas, Marsdya TNI Henri Alfiandi, mengungkapkan tim SAR dibagi dalam tiga tim untuk operasi di tiga area pencarian (worksite).
Ia merinci, Tim Alfa di lokasi Warung Sate Shinta, Tim Bravo di Desa Cijedil RT 03 RW 1 Kecamatan Cugenang, Tim Charlie beroperasi di Kampung Cicadas Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang.
3. Helikopter Milik Polri Hilang Kontak di Belitung Timur Siang Ini, Ditumpangi 4 Anggota Polisi

Helikopter milik Polri dengan nomor registrasi P-1103 mengalami hilang kontak di perairan Buku Limau, Manggar, Belitung Timur, Bangka Belitung pada Minggu (27/11/2022) pukul 13.45 WIB.
Hal ini dibenarkan oleh Karo Penmas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan.
Adapun kru yang berada di helikopter tersebut adalah AKP Arif Rahman Saleh, Briptu Lasminto, Aipda Joko, dan Bripda Anam.
Ramadhan menjelaskan kronologi berawal ketika kapten dari helikopter P-113 berusaha memanggil pilot dari helikopter P-1103 melalui radio komunikasi.
Namun, kata Ramadhan, tidak ada jawaban.
"Kemudian di pukul 14.24 WIB, kapten pilot (helikopter) P-113 itu turun, landing dan berusaha kembali melakukan pengecekan melalui tower. Namun tetap belum mendapat informasi," ujar Ramadhan dikutip dari Breaking News, YouTube Kompas TV.
Setelah itu, kapten pilot helikopter P-113 menghubungi atasannya dan menyatakan hilang kontak dengan pilot dari helikopter P-1103.
"Kemudian lapor ke pak Direktur melaporkan terjadi dengan helikopter milik Polri dengan nomor registrasi P-1103," kata Ramadhan.
Ramadhan menjelaskan dua helikopter tersebut terbang dari Pangkala Bun, Kalimantan Tengah dan dalam keadaan laik pakai.
Namun, ketika sampai di perairan Belitung, cuaca dalam keadaan buruk.
Pada saat mengoperasikan helikopter, Ramadhan mengatakan helikopter P-1103 berada di ketinggian 3.500 meter sedangkan helikopter P-113 di ketinggian 5.000 meter.
Kini, katanya, Polri bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangka Belitung dan Basarnas setempat tengah berupaya melakukan pencarian.
"Ya tentu (pencarian) terus kita lakukan ya, entah seperti apa ketika mendapat informasi akan kita informasikan kembali," ujarnya.
(Tribunnews.com)