Gempa Berpusat di Cianjur
Supriyanta, Anggota Tim SAR Tertua Rela Tinggalkan Pekerjaannya di Bantul Demi Bantu Korban Gempa
Supriyanta sengaja datang jauh-jauh dari Bantul, Yogyakarta untuk ikut andil dalam proses pencarian korban gempa Cianjur.
Beruntungnya, niat Supriyanta membantu korban bencana didukung oleh sang istri tercinta.
Karena itu, keputusannya turun langsung menjadi relawan bencana alam diharapkan bisa menginspirasi generasi muda.
Pernyataanya itu pun tidak hanya pepesan kosong.
Menurut Supriyanta, nilai kemanusiaan tersebut kini telah diturunkan kepada salah satu anaknya yang kini juga terjun menjadi relawan gempa di Cianjur.
"Saya ada dorongan dari istri untuk selalu berbagi sekecil apapun, insya Allah nanti saya tidak tau kapan berhenti menjadi relawan SAR, yang penting saya menginspirasi kepada adik-adik dan anak-anak kita untuk bisa menunjukkan bahwa kita meskipun kita tidak punya materi tapi kita punya tenaga untuk berbagi untuk orang lain," jelasnya.
Supriyanta memahami bahwa dirinya juga kerap dihantui rasa takut dan bahaya yang mengintai selama proses evakuasi korban.
Karenanya, dia selalu memegang teguh standar operasional keselamatan dalam operasi.
Baca juga: Daftar 12 Kecamatan Terdampak Gempa Bumi di Cianjur: Cugenang & Cianjur Kota Terdampak Paling Parah
"Secara naluri tetap ada rasa takut, ketika kita operasi SAR tentu ada SOP yang harus kita ikuti baik APD, cara kita masuk ke lokasi, cara kita beraktivitas itu tetap ada SOP yang diarahkan oleh Kasi Operasi Basarnas," ungkapnya.
Di sisi lain, Supriyanta ini bukan kali pertama dia terjun dalam kegiatan SAR.
Tercatat, dia pernah mengikuti hampir seluruh operasi kemanusiaan longsor maupun kecelakaan laut di sekitar Pulau Jawa.
"Untuk kegiatan SAR musibah itu pernah di tanah longsor Ponorogo, pernah di tanah longsor Magelang dan beberapa kejadian kecelakaan sungai hampir saya bisa hadir disana. Kecelakaan laut saya disana," tukasnya.
318 Korban Jiwa
Diberitakan sebelumnya, Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Mayjen TNI Fajar Setyawan menyampaikan, total korban di hari kelima pasca-gempa yang melanda Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sebanyak 318 jiwa meninggal dunia.
"Untuk update sampai dengan hari ini, korban jiwa meninggal dunia jumlah 318 orang. Sedangkan untuk korban hilang ataupun masih status pencarian, 14 jiwa," kata Mayjen TNI Fajar saat konferensi pers yang disiarkan secara virtual, Sabtu (26/11/2022).
Fajar mengatakan, dari total korban tersebut, di antaranya termasuk 8 orang yang berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.