6 Fakta Pembunuhan Mahasiswa Unpad, Tersangka Akui Kesal hingga Ayah Korban Rasakan Kejanggalan
Inilah fakta-fakta pembunuhan terhadap mahasiswa Universitas Padjadjaran yang dilakukan oleh temannya sendiri pada Jumat (11/11/2022) kemarin.
Dikutip dari TribunJabar.id, ia yang ditugaskan menjadi koordinator di Porprov Jabar waktu itu menginap bersama korban di hotel dekat Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
"Tidak banyak yang dibicarakan, hanya makan biasa. Cuma saya sempat berkata, Ariq, sekarang bagus badannya, agak gemuk, bagus. Bagaimana nyusun sudah sampai mana, sok terusin," ucap ayah korban yang dikenal dengan nama Agus Abar.

Ia mengatakan, sejak awal dirinya sudah melihat ada kejanggalan dan tidak mengizinkan anaknya itu berteman dengan pelaku.
Anaknya, kata Agus, pernah curhat kepadanya bahwa sudah tidak berteman lagi dengan pelaku.
"Almarhum bilang, dia sudah tidak lagi dengan si Faris (pelaku). Saya bilang ya sudah Alhamdulillah, memang dari semula juga saya sudah tidak berkenan. Ada hal yang menurut saya ganjil dan pikahariwangeun lah," ucapnya.
3. Korban Sempat Teriak Minta Tolong
Kusworo menjelaskan, saksi sempat mendengar teriakan minta tolong dari korban.
Namun, warga tak berani untuk mendatangi rumah korban langsung.
Selain itu, para saksi juga sempat melihat tersangka sedang keluar rumah, dan langsung mengendarai sepeda motornya kemudian melarikan diri.
"Berdasarkan adanya hal tersebut saksi langsung melaporkan kepada polsek Cangkuang.
Kemudian Kapolsek Cangkuang menginformasikan kepada Polresta Bandung, terus dilakukan penyelidikan," katanya, di Mapolresta Bandung, Sabtu (12/11/2022), dilansir Kompas.com.

4. Pelaku Pura-pura Antar Paket, Beli Pisau dan Jaket Ojol di Marketplace
Kusworo menjelaskan, FA (24), tersangka kasus dugaan pembunuhan mahasiswa Universitas Padjajaran (Unpad) di Kompleks Gading Tetuka itu mengaku telah merencanakan pembunuhan terhadap temannya.
Kapolresta Bandung Kombes Pol mengatakan, korban membeli pisau dan jaket ojek online (ojol) di marketplace.
Jaket tersebut, disebut dipakai pelaku untuk mengelabui warga saat berpura-pura mengantarkan paket ke rumah korban.