Minggu, 5 Oktober 2025

Pembunuhan Wanita di Jakarta Timur

Rudolf, eks Pendeta yang Jadi Pembunuh sempat Minta Uang ke Korban untuk Sewa Pembunuh Bayaran

Rudolf Tobing, eks pendeta muda yang menjadi pembunuh wanita bernama AYR (36), dan mayatnya dibuang di Tol Becakayu.

Editor: bunga pradipta p
Screenshot video CCTV
Gaya eks pendeta muda Christian Rudolf Tobing (kanan) dalam kasus pembunuhan terhadap temannya berinisial AYR alias Icha (36) (kiri) yang jasadanya dibuang di kolong tol Becakayu, Pondok Gede, Bekasi. 

Fakta-fakta baru terkait pembunuhan AYR oleh Rudolf Tobing dikatakan oleh AKBP Indra Wienny Panji Yoga selaku Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro jaya.

Pihaknya mengatakan antara pelaku dan korban merupakan rekan dekat. 

Hal ini lantaran Rudolf Tobing dan AYR sempat 1 project bersama.

"Latar belakang pelaku, informasi yang kami dapatkan dari hasil pemeriksaan adalah pernah menjadi pendeta muda di salah satu gereja di wilayah Bogor," katanya, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Jumat (21/10/2022).

AKBP Indrawienny Panji Yoga menyebutkan antara pelaku dan korban tidak ada jalinan hubungan asmara.

Pihaknya juga meluruskan soal keterangan awal pelaku yang beredar sebelumnya di mana sempat terjadi ketegangan.

Christian Rudolf Tobing, oknum pendeta muda yang diduga membunuh teman wanitanya
Christian Rudolf Tobing, oknum pendeta muda yang diduga membunuh teman wanitanya (IG @rudolftobing_)

Namun rupanya tidak ada bersitegang sama sekali.

"Setelah dilakukan pendalaman pelaku ini memang sudah merencanakan pembunuhan terhadap korban, motif karena sakit hati, pelaku merasa dikhianati oleh korban," ungkapnya. 

Menurut keterangan Rudolf Tobing, dirinya sakit hati lantaran korban pernah di momen bersama dengan orang yang dianggap Rudolf sebagai musuhnya, yakni berinisial H.

Baca juga: Rudolf Pembunuh Wanita dalam Troli Sempat Cari Jasa Pembunuh Bayaran, Ini Hasil Tes Psikologinya

"Pelaku melihat foto korban bersama orang yang tidak disukai oleh pelaku di acara kawan pelaku. Pelaku merasa sakit hati terhadap korban, harusnya kata pelaku rekannya ini berpihak kepadanya," lanjutnya.

AKBP Indrawienny Panji Yoga menyebut soal kepemilikan apartemen yang menjadi TKP pembunuhan

Apartemen itu bukan milik pelaku ataupun korban. 

Apartemen di wilayah Jakarta Timur tersebut disewa pelaku untuk mengeksekusi rekan wanitanya tersebut.

"Apartemen ini disewa oleh pelaku 1 hari untuk mengeksekusi korban," terangnya.

Sementara soal mimik muka pelaku yang tersenyum dan terekam di CCTV rupanya ada makna tersendiri.

AKBP Indrawienny Panji Yoga mengatakan menurut keterangan pelaku tersenyum karena senang karena target sudah tewas terbunuh.

"Target sudah dicapai, korban sudah meninggal dunia," imbuhnya.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved