Minggu, 5 Oktober 2025

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Korban Tragedi Kanjuruhan Meninggal Dunia Usai Dirawat 16 Hari di Rumah Sakit: Tinggalkan 2 Anak

Sehari-hari, Andi berprofesi sebagi juru parkir di daerah Singosari Kabupaten Malang.

Editor: Erik S
(Tangkap layar akun Youtube Kompas TV)
LPSK ungkap hasil temuan di Tragedi Kanjuruhan: menerangkan saat gas air mata ditembakkan ke abeberapa area Stadion Kanjuruhan, termasuk di tengah lapangan, membuat tidak hanya penonton yang menyelamatkan diri tapi juga aparat. Korban kini bertambah menjadi 133 orang 

TRIBUNNEWS.COM, MALANG -  Andi Setiawan (33 tahun), Aremania Mergosono meninggal dunia setelah dirawat intensif selama 16 hari di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang pada Selasa (18/10/2022).

Andi adalah korban Tragedi Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, usai laga Arema vs Persebaya FC.

Baca juga: Rekonstruksi Tragedi Kanjuruhan Dilaksanakan Tertutup di Polda Jatim

Andi merupakan anak keempat dari lima bersaudara dari keluarga Sri Siswati.

Dia tinggal di Jalan Kolonel Sugiono III C Kelurahan Mergosono Kecamatan Kedungkandang Kota Malang.

Ditemui di rumah duka, Sri tak kuat menahan tangisnya, usai melihat anaknya pulang dalam keadaan tidak bernyawa.

Perempuan berkerudung itu hanya pasrah, melihat kondisi Andi yang telah meninggal dunia dan meninggalkan kedua anaknya yang masih Sekolah Dasar (SD).

"Andi ini sangat suka Arema. Setiap pertandingan dia selalu menonton," ucapnya saat ditemui TribunJatim.com.

Sri mengatakan, sebelum melihat pertandingan Arema FC vs Persebaya pada 1 Oktober 2022 lalu, Andi sempat berpamitan kepada dirinya.

Baca juga: Kunjungan Presiden FIFA: Jokowi Diundang Nonton Piala Dunia hingga Stadion Kanjuruhan Dirobohkan

Dia juga berpamitan kepada anaknya. Saat menuju ke Stadion Kanjuruhan, Andi berangkat bersama temannya.

"Andi ini anaknya dua. Dia duda. Yang perempuan ikut di sini sama dia. Yang laki-laki, ikut sama ibunya," ujarnya.

Penjelasan dokter

Dari keterangan dr Eko Novianto Spesialis Anastesi dan Perawatan Intensif ICU RSSA Malang, Andi dirawat di RSSA sejak 2 Oktober 2022.

Kondisi Andi pada saat itu belum stabil. Dia mengalami memar di bagian Paru-paru, serta mengalami patah tulang iga dan patah tulang paha sebelah kanan.

Baca juga: Hari Ini Komnas HAM Juga Gali Keterangan dari Match Commissioner dan Polisi Soal Tragedi Kanjuruhan

Kondisinya yang belum stabil ini, membuat pihak rumah sakit belum bisa melakukan operasi sebelum akhirnya tutup usia.

"Saya sempat lihat kondisi anak saya di rumah sakit. Tapi keadaannya sudah gak sadar. Katanya sempat terinjak-injak sama orang banyak," terangnya.

Sehari-hari, Andi berprofesi sebagi juru parkir di daerah Singosari Kabupaten Malang.

Saat libur, dia membantu orang tuanya mencari rongsokan di sungai yang tak jauh dari rumahnya.

Teman Andi, Depi mengatakan, bahwa Andi merupakan pribadi yang baik dan ramah kepada semua orang.

"Dulu Andi ini pernah parkir sama saya. Terus informasinya saat ini juga parkir. Secara pribadi orangnya baik," ucapnya.

Baca juga: Pesan Presiden FIFA Teruntuk PSSI: Jangan Sampai Ada Tragedi Kanjuruhan Jilid II

Depi juga tak menyangka harus kehilangan teman lamanya itu.

Dia mengetahui informasi Kematian Andi dari rekan-rekan sesama Aremania .

"Awalnya saya tahu kalau dia dirawat di celaket (RSSA). Tapi tadi dikabari sudah gak ada. Makannya tadi langsung ke sini," tandasnya.

Korban Jadi 133

Dengan satu lagi korban tragedi Kanjuruhan meninggal dunia di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang pada Selasa (18/10/2022), maka jumlah korban tewas tragedi Kanjuruhan sekarang bertambah menjadi 133 orang .

Korban yang meninggal dunia tersebut ialah Andi Setiawan (32 Tahun) warga Jalan Kolonel Sugiono III C Kelurahan Mergosono, Kecamatan Kedungkandang Kota Malang.

Dari informasi yang dihimpun Tribun Jatim Network, korban telah dirawat sejak awal di Rumah Sakit Saiful Anwar Kota Malang.

"Korban meninggal dunia. Saat ini kami sedang menunggu proses pengambilan jenazah untuk dibawa ke rumah duka," ucap Hari Wahyudi, seorang Aremania yang akan mengantarkan jenazah ke rumah duka.

Baca juga: Temuan TGIPF Kanjuruhan: PT LIB Telepon Kapolres Malang, Laga Arema vs Persebaya Harus Digelar Malam

Sementara itu, Humas RSSA Donnie mengatakan, sejak awal Tragedi Kanjuruhan, korban telah dibawa ke RSSA Malang untuk menjalani perawatan intensif di ruang ICU.

Korban mengalami sesak nafas dan kondisinya mengalami penurunan.

"Saat ini jenazah sedang berada di kamar jenazah. Setelah ini langsung dibawa ke rumah duka," ujarnya.

Hingga sampai saat ini, total sudah ada dua korban Tragedi Kanjuruhan yang meninggal dunia setelah dirawat di RSSA Malang.

Saat ini, tinggal tujuh korban Tragedi Kanjuruhan yang masih dirawat, dengan tiga orang di antaranya menjalani perawatan di ICU dan empat sisanya dirawat di ruang umum.

Dengan begini, total jumlah korban tewas tragedi Kanjuruhan menjadi 133 orang.

Penulis: Rifki Edgar

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Curhat Pilu Ibunda Aremania yang Meninggal seusai Dirawat 16 Hari, Hanya Pasrah: Dia Selalu Menonton

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved