Senin, 29 September 2025

Balita Tewas Diduga karena Hirup Aroma Pertalite, Orangtuanya Ditemukan Pingsan dengan Mulut Berbusa

Berikut kronologi balita ditemukan tewas diduga karena hirup aroma Pertalite. Orangtua ditemukan alam kondisi pingsan dengan mulut berbusa.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Sri Juliati
nakedsecurity.sophos.com
Ilustrasi tewas - Berikut kronologi balita berumur 2 tahun tewas diduga karena hirup aroma Pertalite di Kabupaten Nagan Raya, Aceh. Sementara itu orangtuanya ditemukan pingsan dengan kondisi mulut berbusa. 

Kasat Reskrim Polres Nagan Raya, AKP Machfud membenarkan kejadian ini.

Ia mengatakan, ketiga korban langsung dilarikan ke Puskesmas Alue Bilie untuk mendapatkan pertolongan.

Namun takdir berkata lain, Syafiqah menghembuskan napas terakhirnya dan belum sempat mendapatkan perawatan medis.

Sementara Suherman dan Musbandia berhasil selamat dari insiden ini setelah dirujuk ke RSUD Sultan Iskandar Muda.

"Pasangan suami istri itu pada pukul 09.30 WIB diperbolehkan pulang dan membaik," ucap Machfud, dikutip dari Serambinews.com.

Keduanya juga sempat mengikuti proses pemakaman putrinya di TPU Gampong.

Polisi melakukan olah TKP kasus bayi meninggal dan kedua orang tuanya pingsan yang diduga terhirup uap BBM Pertalite di Desa Karang Anyer, Darul Makmur, Nagan Raya, Sabtu (15/10/2022).
Polisi melakukan olah TKP kasus bayi meninggal dan kedua orang tuanya pingsan yang diduga terhirup uap BBM Pertalite di Desa Karang Anyer, Darul Makmur, Nagan Raya, Sabtu (15/10/2022). (Serambinews.com/Istimewa)

Baca juga: 3 Warga Kabupaten Brebes Tewas Keracunan Gas Karbon Dioksida, Begini Kronologinya

Diduga karena hirup aroma Pertalite

Machfud menduga, ketiga korban mengalami keracunan karena menghirup aroma Pertalite.

Dugaan tersebut diperkuat setelah pihak kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan visum terhadap tubuh korban Syafiqah.

Hasilnya tidak ditemukan tanda atau bekas penganiayaan.

Oleh karena itu, Machfud meminta kepada pihak terkait dalam kasus ini adalah Pertamina dan Disperindagkop untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat.

Utamanya warga yang memiliki usaha Pertamini sehingga mengerti SOP dan tata cara menjual BBM yang benar dan aman.

"Sehingga kasus warga meninggal yang diduga terhirup BBM tidak lagi terjadi," tutup Machfud.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(SerambiNews.com/Rizwan)(Kompas.com/Daspriani Y Zamzami)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan