Jumat, 3 Oktober 2025

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris Menangis Minta Maaf

Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris mengaku siap mempertanggungjawabkan kesalahannya sehingga terjadi tragedi Kanjuruhan

Editor: Erik S
Tribun Jatim Network/Dya Ayu
Dengan berlinang air mata, Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris yang didampingi kuasa hukumnya dan Manajer Arema FC meminta maaf pada semua korban tragedi Kanjuruhan Malang, Jumat (7/10/2022) 

TRIBUNNEWS.COM, MALANG -  Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris menangis meminta maaf pada semua pihak terkait tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Abdul Haris meminta maaf kepada para korban khususnya yang sedang dalam perawatan akibat kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Baca juga: Pernyataan Dadang Aremania yang Viral, Terkesan Tolak Kedatangan Bonek di Malang, Kini Minta Maaf

Abdul Haris juga meminta maaf pada seluruh suporter di Indonesia.

Bahkan baru diketahui keponakan Abdul Haris juga menjadi korban meninggal dalam tragedi Kanjuruhan usai Arema FC kalah 2-3 lawan Persebaya.

“Kami mohon maaf sebesar-besarnya, sedalam-dalamnya, kami berdukacita, kami sangat berkabung atas meninggalnya adik-adikku, saudara-saudaraku, keponakanku yang SMP juga meninggal, yang tanpa dosa mereka meregang nyawa," kata Abdul Haris di Kantor Arema FC, Jumat (7/10/2022).

Abdul Haris mengaku salah dan siap mempertanggungjawabkan kesalahannya sebagai Ketua Panpel Arema FC yang dinilai lalai dan bersalah.

Abdul telah ditetapkan sebagai tersangka bersama dengan lima orang lainnya.

"Itu semua karena keterbatasan saya tidak bisa menangani menolong mereka, sehingga terjadi tragedi kemanusiaan. Sekali lagi saya mohon maaf pada keluarga korban dan kepada Aremania, seluruh penonton, suporter seluruh Indonesia, saya sebagai ketua panpel mohon maaf karena tidak bisa menyelamatkan dan melindungi mereka. Saya tidak mau kejadian itu, tapi tetap terjadi," jelasnya.

Baca juga: Polri Sebut 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan Malang Masih Belum Ditahan

Manajer Arema FC, Ali Rifki yang ikut mendampingi mengatakan pihaknya menghormati seluruh proses hukum.

“Kami dari manajemen menghormati proses hukum yang ada dan kami mendoakan pada Pak Haris tabah dan kuat dalam menjalani ini, karena beban berat yang dipikul Pak Haris , jujur kami shock apa yang terjadi malam itu,” kata Manajer Arema FC Ali Rifki, Jumat (7/10/2022).

Seperti diketahui, polisi telah menetapkan enam tersangka atas tragedi Kanjuruhan.

Keenam tersangka itu ialah Direktur Utama PT LIB Ahmad Hadian Lukita karena menunjuk Stadion Kanjuruhan sebagai lokasi pertandingan.

Padahal stadion tersebut belum memenuhi syarat layak fungsi berdasarkan hasil verifikasi tahun 2020. Ia dikenakan jeratan pasal 359, 360 KUHP.

Baca juga: Kapolri Buka Peluang Ada Tersangka Lain dalam Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang

Lalu Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris ditetapkan tersangka lantaran tidak membuat dokumen keselamatan. Dia juga mengabaikan permintaan pihak keamanan.

Dia pun menjual tiket lebih dari kapasitas stadion, yakni 42 ribu padahal kapasitas 38 ribu. Dia dikenakan pasal 359 360 pasal 103 jo pasal 52 no 11 tahun 2022.

Kemudian Suko Sutrisno selaku security steward, karena memerintahkan steward meninggalkan pintu gerbang. Akibatnya pintu tidak terbuka optimal saat massa ingin keluar.

Tersangka selanjutnya, Kabag Ops Polres Malang, Kompol Wahyu Setyo Pranoto. Dia jadi tersangka karena tahu ada aturan FIFA tentang larangan penggunaan gas air mata. Akan tetapi yang bersangkutan tidak mencegah atau melarang personel memakai gas air mata. Dia dikenakan Pasal 359 dan atau 360 KUHP.

Selanjutnya Komandan Kompi Brimob Polda Jawa Timur, AKP Hasdarman. Dia yang memerintahkan personel lainnya menembakkan gas air mata. Dia dikenakan pasal 359 dan atau 360 KUHP.

Berikutnya Kasat Samapta Polres Malang, AKP Bambang Sidik Achmadi. Dia memerintahkan personel menembakkan gas air mata. Dia dikenakan pasal 359 dan atau 360 KUHP.

Wali Kota Malang kumpulkan suporter

Wali Kota Malang, Sutiaji berkeinginan mengumpulkan suporter-suporter se-Indonesia.

Sutiaji mengatakan, sepak bola merupakan tontonan dan hiburan.

Baca juga: Ini Sosok 2 Perwira yang Perintahkan 11 Polisi Tembak Gas Air Mata Saat Tragedi Kanjuruhan Malang

Dia juga prihatin, atas kejadian setelah laga yang mempertemukan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya itu.

"Saya kepingin mengumpulkan suporter se-Indonesia. Berangkat dari Malang, bahwa bola itu akan jadi tontonan. Fanatik yes, tapi jangan sampai ada korban," ucapnya, Jumat (7/10/2022).

Dia mengatakan, tragedi Kanjuruhan yang menewaskan suporter Arema FC dan aparat kepolisian itu telah melukai hati Aremania dan citra Kota Malang sebagai kota toleran.

Menurutnya, sepak bola sudah menjadi sebuah entitas yang ada di Kota Malang dan diminati masyarakatnya.

Sutiaji meyakini, masyarakat Kota Malang dan seluruh Aremania selalu menjunjung tinggi semangat dan cinta damai.

"Saya tidak ikhlas manakala Malang dicederai, seakan-akan Malang membuat kekacauan, membawa citra menjadi tempat kerusuhan sepak bola," ujarnya.

"Karena gelora kedamaian bola sudah disuarakan dari Malang. Kita tahu semua, bahwa sahabat-sahabat kita, Aremania semua cinta kedamaian," terangnya.

Dia juga berpesan kepada seluruh lapisan masyarakat agar tidak menyepelekan persoalan sekecil apapun.

Baca juga: SOSOK H dan AKP BSA, Tersangka Tragedi Kanjuruhan Malang yang Perintahkan Tembak Gas Air Mata

Hal ini sebagai bentuk pembelajaran atas tragedi Kanjuruhan Malang pada 1 Oktober 2022 kemarin.

"Jangan menyepelekan persoalan yang kecil. Jangan diremehkan. Mungkin remehnya ya mohon maaf, contoh mungkin ada yang lari pertama untuk memberikan suport ke lapangan, saya yakin dia menyesal. Sama halnya yang menembakkan gas air mata pertama," tandasnya.

Penulis: Dya Ayu

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Berlinang Air Mata, Ketua Panpel Arema FC Minta Maaf pada Korban Tragedi Kanjuruhan: Keponakan Tewas

dan

Pasca Tragedi Kanjuruhan, Wali Kota Malang Ingin Kumpulkan Seluruh Suporter untuk Misi Perdamaian

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved