Pernah Jadi Lokasi Pembuangan Simpatisan PKI, Kini Jadi Destinasi Wisata Kelas Dunia di Gunungkidul
Keindahan cahaya matahari yang menembus sela-sela dedaunan di atas mulut Gua Grubug ini sebagai Cahaya Surga
Pembantaian PKI ini hampir berlangsung setiap malam. Orang-orang yang akan dieksekusi diturunkan dari kendaraan di jalan raya dan kemudian disuruh jalan kaki menuju ke bibir gua.
Setelah sampai di bibir gua, satu persatu pengikut PKI langsung dieksekusi dan mayatnya dibuang ke dalam gua.
Pembantaian pengikut PKI ini berlangsung cukup lama. Bahkan pernah dimulai sekitar pukul 22.00 Wib hingga pagi hari.
“Saya ingat betul saat itu malam Selasa Kliwon. Orang yang dibuang ke dalam gua cukup banyak karena dimulai sekitar pukul 22.00 hingga pagi hari menjelang warga hendak pergi ke pasar. Bahkan saya sampai mengurungkan niat untuk pergi ke pasar karena masih banyak orang yang lalu-lalang di jalan samping rumah,”ujarnya.
Saat pembantaian, lanjutnya, warga yang tinggal di sekitar lokasi gua tidak ada yang berani untuk keluar rumah. Warga memilih tinggal di dalam rumah hingga pembantaian selesai dilaksanakan. “Kami tidak tahu berapa yang dibuang dan siapa yang melakukannya. Setiap ada orang yang dibuang ke dalam gua, kami tidak berani keluar rumah,”ungkapnya.
Meski sudah puluhan tahun, Untung mengaku sampai saat ini masih trauma. Bahkan untuk bercerita kepada orang-orang luar.
Setelah era PKI berhasil ditumpas, perlahan kesereman Gua Grubug mulai pudar.
Tulang belulang manusia yang pernah dibuang ke dalam gua sudah dibersihkan oleh pemerintah sekitar tahun 1982 silam. Dari cerita yang beredar, ada sekitar tiga truk tulang-belulang yang berhasil diambil dari dalam gua.
Baca juga: Terjawab Film G30s PKI Tayang di TV Mana, Cek Kapan Ditayangkan 2022, Jadwal, Link dan Jam Berapa
Jadi Destinasi Wisata Kelas Dunia
Sementara dihubungi Tribunjogja.com melalui sambungan telepon, Lurah Pacarejo, Semanu, Suhadi mengakui di tengah masyarakat memang beredar cerita soal Gua Grubug yang menjadi lokasi pembuangan anggota PKI.
Namun demikian, pihaknya belum bisa memastikan kebenaranya cerita tersebut.
" Kalau soal itu (Grubug jadi lokasi pembuangan PKI), saya tidak bisa berkomentar banyak karena saya tidak mengalami sendiri. Perlu ahli sejarah itu,"katanya saat dihubungi, Kamis (29/9/2022) siang.
Suhadi mengungkapkan, saat ini Gua Grubug dan Jomblang sudah dikelola menjadi destinasi wisata unggulan di Gunungkidul.
Masyarakat di sekitarnya pun sudah menikmati dampak positif dari dibukanya Gua Jomblang dan Grubug sebagai destinasi wisata minat khusus tersebut.
" Ada sekitar 50 warga yang terlibat. Sekarang jadi sumber pemberdayaan masyarakat,"katanya.