Minggu, 5 Oktober 2025

Pernah Jadi Lokasi Pembuangan Simpatisan PKI, Kini Jadi Destinasi Wisata Kelas Dunia di Gunungkidul

Keindahan cahaya matahari yang menembus sela-sela dedaunan di atas mulut Gua Grubug ini sebagai Cahaya Surga

Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNJOGJA.COM
Pengunjung saat menjelajah di kedalaman tanah, berburu sinar cahaya di Goa Jomblang, Desa Pacarejo, Semanu, Gunungkidul, Rabu (18/10/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Jogja Hari Susmayanti

TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL - Gua Grubug di Dusun Jetis, Desa Pacarejo, Semanu kini menjadi menjadi salah satu destinasi wisata ekstrem paling menarik di Gunungkidul.

Di lubang gua vertikal ini, wisatawan bisa menikmati keindahan sinar matahari yang masuk ke dalam gua.

Keindahan cahaya matahari yang menembus sela-sela dedaunan di atas mulut Gua Grubug ini sebagai" Cahaya Surga".

Terungkap dibalik keindahan yang ditawarkan itu tersimpan kisah kelam sebagai lokasi pembuangan antek-antek Partai Komunis Indonesia (PKI).

Gua Grubug menjadi salah satu lokasi pembuangan mayat-mayat anggota PKI.

Baca juga: Sinopsis Film Pengkhianatan G30S/PKI, Sejarah Kelam di Indonesia, Tayang di Bioskop Trans TV

Dalam operasi penumpasan PKI yang dilaksanakan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) pascapemberontakan 1965, antek-antek PKI yang tertangkap di sebut-sebut banyak yang dieksekusi di Gua Grubug ini.

Orang –orang yang terkait dengan gerakan komunis tersebut dibunuh dan dilemparkan ke dalam lubang raksasa yang memiliki kedalaman sekitar 100 meter tersebut.

Meski terjadi puluhan tahun silam, cerita pembantaian pengikut PKI saat itu masih diingat oleh warga sekitar lokasi gua.

Dalam wawancara Tribunjogja.com pada 2013 silam, salah seorang warga yang tinggal di sekitar lokasi Gua Grubug bernama Untung menceritakan secara detail bagaimana aksi pemberangusan antek PKI tersebut dilakukan.

Ia mengaku masih ingat betul bagaimana pengikut PKI dibunuh dan dibuang ke dalam dasar gua.

“Ratusan orang yang dibuang ke dalam gua, tapi warga tidak tahu berapa jumlah pastinya,” ucapnya saat ditemui seusai pulang dari ladang di sekitar lokasi Gua Grubug, Selasa(1/10/2013) silam.

Ayah enam orang anak ini menceritakan, pembantaian pengikut PKI ini dilakukan pada malam hari.

Setelah operasi pemberantasan PKI dilaksanakan oleh pemerintah, orang-orang yang menjadi pengikut partai berpaham komunis terus ditangkapi oleh pasukan TNI.

Setelah tertangkap, orang-orang PKI ini kemudian ada yang diasingkan dan ada yang dibunuh dengan cara dibuang ke dalam gua atau sering disebut luweng.

Baca juga: 6 Penambang Emas Tanpa Izin di Goa Boma Bengkayang Diduga Tewas Tertimbun

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved