Selasa, 7 Oktober 2025

Santri Tewas Dianiaya

Respons MUI soal Kasus Santri Ponpes Gontor Ponorogo Tewas Dianiaya

Ketua MUI Pusat Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Cholil Nafis, menilai perlu pembinaan pada pengurus santri di seluruh Indonesia.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Tribunnews.com/ Fahdi Fahlevi
Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat, Muhammad Cholil Nafis di Hotel Sari Pasific, Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (24/2/2019). Cholil Nafis, memberi respons terkait kasus penganiayaan santri di Pondok Pesantren Gontor Ponorogo, ia menilai perlu pembinaan pada pengurus santri di seluruh Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus penganiayaan santri Pondok Pesantren Darussalam Gontor, AM belakangan ini menjadi sorotan publik.

Penganiayaan hingga berujung tewasnya AM tersebut juga mengundang reaksi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Ketua MUI Pusat Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Cholil Nafis, menilai perlu pengawasan yang lebih efektif pada santri di seluruh Indonesia. 

Pihaknya juga berharap kasus tersebut diproses secara hukum serta dilakukan pembinaan terhadap pengurus agar kasus tidak terulang. 

Pernyataan itu disampaikan  Cholil Nafis, melalui akun twitter pribadinya @cholilnafis, Selasa,(06/09/2022). 

"Perlu pelatihan pengurus pesantren untuk mitigasi resiko pertengkaran santri dan pengawasan yang efektif," tulis Cholil. 

Baca juga: Curhat Pilu Soimah, Ibunda AM, Santri Ponpes Gontor yang Tewas Dianiaya: Ak, Maafin Umi ya!

Cholil juga meminta agar kasus tersebut dapat diselesaikan dan diproses secara hukum.

Serta peristiwa ini dapat dijadikan pembelajaran untuk mengingatkan perlunya pengawasan dari pengasuh maupun pengurus pesantren kepada santri. 

"Bahwa hukumnya ya diproses. Begini ini harus menjadi pelajaran dan pengetatan pengawasan pengasuh dan pengurus pesantren terhadap para santri di seluruh pesantren," tulis Cholil. 

Ponpes Gontor Sempat Tak Transparan Terkait Tewasnya AM 

Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) sempat tidak transparan terkait penyebab kematian AM, santri asal Palembang, Sumatera Selatan.

AM sempat disebut meninggal karena kelelahan mengikuti Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum).

Pondok Gontor kemudian mengeluarkan klarifikasi terkait kematian AM karena tindakan penganiayaan.

Pernyataan ini respons dari viralnya video di media sosial, Soimah ibu dari santri berinisial AM yang mengendus kejanggalan pada tewasnya sang anak. 

Soimah mendapatkan laporan dari wali santri lain yang menyebutkan korban AM meninggal bukan karena kelelahan.

Tangkap layar postingan Soimah, ibunda santri asal Palembang yang tewas dianiaya di Ponpes Gontor. Beberapa hari setelah kepergian AM, santri Ponpes Gontor yang tewas dianiaya, Soimah menulis curhatan berupa kerinduan terhadap sang anak.
Tangkap layar postingan Soimah, ibunda santri asal Palembang yang tewas dianiaya di Ponpes Gontor. Beberapa hari setelah kepergian AM, santri Ponpes Gontor yang tewas dianiaya, Soimah menulis curhatan berupa kerinduan terhadap sang anak. (Tangkap layar INSTAGRAM/@soimah_didi)
Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved