Minggu, 5 Oktober 2025

Santri Gontor Meninggal Diduga Akibat Dianiaya, Ponpes Gontor: Ikuti Proses Hukum, Sudah Usir Pelaku

Pondok Modern Darussalam Gontor memberikan pernyataannya terkait kasus dugaan penganiayaan yang berujung pada meninggalnya santri AM.

KOMPAS.com Muhlis Al Alawi/Instagram @hotmanparisofficial
Jalan masuk menuju Pondok Pesantren Gontor di Ponorogo, Jawa Timur (kiri). Soimah, ibu AM santri Gontor yang tewas karena dianiaya (kanan). | Pondok Modern Darussalam Gontor memberikan pernyataannya terkait kasus dugaan penganiayaan yang berujung pada meninggalnya santri AM. 

Seluruh pelaku penganiayaan AM juga telah dikembalikan kepada orang tuanya masing-masing.

Kemudian terkait hukum negara dari tindakan penganiayaan tersebut, Ustaz Noor mengatakan akan menyerahkannya kepada pihak kepolisian.

"Sebagai wujud komitmen kami, seluruh pelaku kekerasaan sudah kami keluarkan atau kami usir dari pondok pada hari yang sama ketika almarhum AM dinyatakan wafat, dan dikembalikan ke orangtunya masing-masing."

"Inilah sanksi terberat di dalam pendidikan Gontor. Nantinya, jika terkait hukum negara, tentunya kami serahkan kewenangannya kepada pihak kepolisian," ungkap Ustaz Noor.

Baca juga: FAKTA Santri Gontor Tewas Dianiaya: Pesantren Sempat Tutupi Penyebab Kematian hingga Ada Korban Lain

Titip Anak Tuntut Ilmu di Ponpes Gontor Malah Tewas Dianiaya, Orangtua Korban Ungkap Penyesalannya

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Soimah, ibu santri Gontor yang tewas dianiaya, diliputi perasaan duka mendalam. Ia menyesal karena sudah menitipkan anaknya di pesantren tersebut.

"Saya pun tidak bisa membendung rasa penyesalan saya telah menitipkan anak saya di sebuah pondok pesantren yang notabene nomor satu di Indonesia," tulis Soimah dalam surat terbuka yang dibuatnya dan beredar di media sosial.

Lewat curhatannya di media sosial, Soimah juga menyebut pihak Ponpes Gontor awalnya tidak menyampaikan yang sebenarnya terkait penyebab tewasnya AM.

Ibu asal Palembang, Sumatera Selatan itu, mengatakan, awalnya mendapat kabar dari ponpes bahwa anaknya meninggal karena kelelahan saat mengikuti Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum).

Baca juga: Ponpes Gontor Minta Maaf Proses Pengantaran Jenazah Santri Tidak Jelas dan Tidak Terbuka

Kabar tersebut didapatkan Soimah dari Ustad Agus, pengasuh Gontor 1 pada Senin (22/8/2022) sekitar pukul 10.20 Wib.

“Akhirnya almarhum tiba di Palembang pada Selasa siang, 23 Agustus 2022, diantar oleh pihak Gontor 1 dipimpin ustad Agus. Itu pun saya tidak tahu siapa ustad Agus itu, hanya sebagai perwakilan,” tulis Soimah.

Namun, Soimah mendapatkan laporan dari Wali Santri lain yang menyebutkan AM bukan meninggal karena kelelahan. Pihak keluarga akhirnya meminta peti jenazah AM dibuka.

Keluarga melihat kondisi korban bukanlah meninggal akibat kelelahan, tetapi diduga akibat kekerasan.

“Sungguh sebagai ibu saya tidak kuat melihat kondisi mayat anak saya demikian begitu juga dengan keluarga. Amarah tak terbendung, kenapa laporan yang disampaikan berbeda dengan kenyataan yang diterima."

Baca juga: Kasus Santri Gontor Tewas Dianiaya, Terduga Pelaku Dikeluarkan dari Ponpes, Ada 2 Korban Lain

"Karena tidak sesuai, kami akhirnya menghubungi pihak forensik dan pihak rumah sakit sudah siap melakukan otopsi,” jelasnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved