Mengintip Upaya Pemprov DKI Mengendalikan Banjir Lewat Proyek 942
Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta tengah menjalankan Proyek 942 sebagai upaya mengendalikan banjir
TRIBUNNEWS.COM - Sebagai upaya pengendalikan banjir, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta tengah menjalankan Proyek 942.
Sebagai informasi, proyek 942 merupakan salah satu kegiatan super prioritas Dinas SDA DKI Jakarta melalui pembangunan 9 polder, 4 waduk, dan peningkatan kapasitas 2 kali atau sungai.
Kepala Dinas SDA DKI Jakarta, Yusmada Faizal mengatakan, kondisi alam Ibu Kota yang berada di daerah cekungan, serta dialiri 13 sungai, membuat Pemprov DKI Jakarta harus terus aktif beradaptasi dan melakukan mitigasi dalam menghadapi ancaman banjir.
“Salah satu wujud keseriusan Pemprov DKI dalam menangani banjir adalah dengan 942-project. Pembangunan 9 polder, 4 waduk dan revitalisasi 2 kali/sungai, merupakan kegiatan peningkatan infrastruktur pengendali banjir,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (11/8).
“Project ini dilakukan secara bersamaan, simultan di beberapa lokasi. Sehingga, nantinya ketika proyek ini selesai, masyarakat dapat merasakan manfaat yang besar dengan berkurangnya banjir dan genangan air,” sambungnya.
Proyek pembangunan infrastruktur pengendali banjir yang dinamai 942-project ini merupakan proyek padat karya. Hal ini lantaran pengerjaannya turut menggabungkan konsep pengendalian banjir, konservasi air, perbaikan ekologi, dan estetika kota.

“942-project tak hanya dirancang sebagai pengendali banjir semata, tetapi juga sebagai upaya untuk konservasi air melalui konsep biru (blue) dan hijau (green) dengan mengembalikan fungsi-fungsi ekologi dan kualitas ruang publik,” ujarnya.
Ia menambahkan, proyek ini adalah pembangunan baru sekaligus peningkatan kapasitas infrastruktur yang sudah ada. Pembangunan polder dilakukan untuk menangani banjir di daerah yang tidak dapat mengalirkan air secara gravitasi.
Pembangunan waduk atau embung dilakukan untuk mereduksi debit puncak banjir pada sistem aliran kali. Sementara, revitalisasi kali dilakukan untuk meningkatkan kapasitas sekaligus menata bantaran kali.
“Ruang lingkup pekerjaan pembangunan polder pada masing-masing lokasi bervariasi. Ada yang berupa pembangunan pompa baru dan kelengkapannya, penambahan atau peningkatan kapasitas pompa, pembangunan storage, pembangunan pintu air, hingga penguatan tanggul,” kata Yusmada.
Pembangunan polder di Kelapa Gading dan Pulomas diharapkan bisa menangani banjir di kawasan itu. Kemudian, sub-polder Marunda, sub-polder pompa Tipala-Adhyaksa untuk menangani banjir di kawasan Marunda-Jakarta Garden City (JGC).
Pembangunan polder-polder lainnya pun diharapkan bisa menangani banjir di wilayah masing-masing.
Sementara itu, pembangunan Waduk Brigif dan Lebak Bulus untuk mengatasi banjir di bantaran Kali Krukut, seperti daerah Ciganjur, Cilandak, Kemang, dan Petogogan. Untuk Waduk Pondok Ranggon dan Embung Wirajasa diharapkan bisa mengatasi banjir di sekitar aliran Kali Sunter.
Sedangkan, dua segmen kali yang direvitalisasi, yaitu di Sungai Kali Besar dan Sodetan Kanal Museum Bahari untuk peningkatan kapasitas Kali Krukut Bawah, penataan Kota Tua, dan operasional Pompa Pasar Ikan.
Adapun revitalisasi di segmen Kali Ciliwung Hilir Kawasan Pasar Baru ditujukan untuk penataan kapasitas dan penataan sungai Ciliwung Pasar Baru.