Sabtu, 4 Oktober 2025

FAKTA Bocah 13 Tahun Dibunuh Teman Sekolah di Magelang, Pelaku Sempat Pamit ke Orangtua Korban

WS (13), pelajar SMP di Magelang tewas dibunuh teman sekolah. Jasadnya ditemukan di perkebunan kopi, Kamis (4/8/2022).

Kolase Tribunnews.com: TRIBUNJOGJA.COM / Nanda Sagita dan Kompas.com/Ika Fitriana
(KIRI) Lokasi penemuan jasad bocah SMP yang tewas dibunuh teman sekolah di Magelang dan (KANAN) Jenazah korban saat disalati oleh warga setempat. 

TRIBUNNEWS.COM - Nasib tragis dialami seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

WS (13), ditemukan tewas di perkebunan kopi di Desa Balegung, Kamis (4/8/2022).

Polisi telah menangkap terduga pelaku.

Dia adalah teman sekolah korban yang sempat menjemput WS pada Rabu (3/8/2022) sore.

Sempat Dilaporkan Hilang

Peristiwa itu terjadi bermula saat keluarga melaporkan hilangnya korban sejak Rabu sore, dilansir Tribun Jogja.

Baca juga: Kasus Bocah SMP Dibunuh Teman Sekolah di Magelang, Motif Diduga Pelaku Takut Ketahuan Curi HP Korban

Setelah dijemput oleh teman sekolahnya, WS tak kembali ke rumahnya.

Orangtua korban pun melakukan pencarian dan melapor ke kepala desa.

Pihak desa lantas melaporkan hilangnya korban ke Polsek Candimulyo.

Pihak kepolisian yang menerima laporan itu langsung turun tangan untuk mencari keberadaan korban.

Pada Kamis siang, ditemukan sesosok jasad laki-laki di kebun kopi Desa Baleagung.

Setelah dilakukan evakuasi, ternyata jasad tersebut adalah WS, yang dilaporkan hilang.

Demikian disampaikan Kapolres Magelang, AKBP Mochamad Sajarod Zakun.

Baca juga: 2 Pemuda Tewas Ditikam saat Asyik Nongkrong, Ternyata Korban Salah Sasaran, Berikut Kronologinya

Setelah dilakukan pencarian di kebun kopi, ternyata si anak tersebut yang diduga hilang sudah dalam keadaan meninggal dunia," terangnya.

Saat ditemukan, terdapat sejumlah luka di tubuh korban.

Petugas lantas membawa jasad korban ke RSUD Muntilan untuk dilakukan autopsi dan visum.

Lokasi penemuan jasad seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Grabag ditemukan tak bernyawa di wilayah Dusun Kupen, Desa Sumuarum, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Kamis (4/8/2022).
Lokasi penemuan jasad seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Grabag ditemukan tak bernyawa di wilayah Dusun Kupen, Desa Sumuarum, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Kamis (4/8/2022). (TribunJogja/Istimewa)

"Secara kasat mata kemarin ada luka akibat benda tumpul dan benda tajam, di bagian kepala ada, di bagian kaki ada, dan tangan," bebernya.

Dijemput Teman, Pamit Belajar Kelompok

Sebelum ditemukan tewas, korban sempat dijemput oleh teman sekolahnya pada Rabu sore.

Warga sekitar rumah korban juga mengetahui saat korban dijemput oleh terduga pelaku.

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dusun setempat, Sih Agung Prasetya.

"Pukul 16.30-17.00 WIB, pelaku ke sini (rumah korban), alasannya mau mengerjakan tugas."

"Ya sudah (korban) diajak pergi, waktu jemput korban itu nembung (minta izin) ibunya kok."

"Dia datang mengaku namanya bukan lagi nama asli. 'Saya Rudin rumahnya (Dusun) Manggung," terangnya, dikutip dari Kompas.com.

Beberapa warga pun mengenali terduga pelaku.

Oleh karena itu, setelah korban hilang, warga dan polisi lantas mendatanginya.

Jasad korban bocah SMP yang tewas dibunuh teman sekolah di Magelang saat dievakuasi oleh petugas, Kamis (04/08/2022).
Jasad korban bocah SMP yang tewas dibunuh teman sekolah di Magelang saat dievakuasi oleh petugas, Kamis (04/08/2022). (Dok SAR Grabag)

Baca juga: Sering Dimaki Karena Tidak Nafkahi Keluarga Selama 5 Tahun, Suami di Banten Bunuh Istrinya

Dia lalu dibawa ke Polsek Grabag.

"Sebelum korban ditemukan atau saat dinyatakan hilang, warga dan polisi sudah mengamankan terduga pelaku."

"Dia teman sekolah korban, postur tubuh korban lebih besar dari terduga pelaku," ungkapnya.

Motif Pelaku

Kepada polisi, terduga pelaku telah mengakui perbuatannya yang telah menghilangkan nyawa WS.

Ia nekat membunuh korban karena takut ketahuan telah mencuri ponsel korban.

Terduga pelaku menjemput korban dengan dalih ingin meminta maaf.

Korban lantas diajak ke suatu tempat.

"Dugaan sementara, yang bersangkutan (pelaku ini) diduga mengambil barang milik korban berupa handphone."

"Sehingga pelaku ketakutannya karena dia yang mengambil (mencuri)," ujar Kapolres Magelang AKBP Mochamad Sajarod Zakun.

Baca juga: Ibu Bunuh Bayinya Usia 1,5 Tahun, Sempat Panggil Pengasuh dan Bilang akan Menyerahkan Diri ke Polisi

Kendati demikian, pihaknya masih akan mendalami kasus ini.

"Sementara ini informasi hanya satu orang, nanti kita dalami lagi apakah ada peran dari orang lain temannya yang turut membantu atau turut serta," jelasnya.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJogja.com/Nanda Sagita Ginting, Kompas.com/Ika Fitriana)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved