Jumat, 3 Oktober 2025

Penembakan di Semarang

Alasan Jenazah Kopda Muslimin Tak Dimakamkan Secara Militer

Berikut penjelasan Kapendam IV Diponegoro, Letkol Bambang Hermanto soal jenazah Kopda Muslimin yang tidak dimakamkan secara militer.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
TribunJateng.com
Seusai dilakukan autopsi, Kopda Muslimin tidak dimakamkan secara militer. Berikut penjelasan Kapendam IV Diponegoro, Letkol Bambang Hermanto. 

TRIBUNNEWS.COM - Kapendam IV Diponegoro, Letkol Bambang Hermanto memberikan penjelasan mengapa Kopda Muslimin tak dimakamkan secara militer.

Letkol Bambang mengatakan, Kopda Muslimin telah dicabut haknya untuk dimakamkan secara militer.

Sebab, Kopda Muslimin telah melakukan pelanggaran karena diduga menjadi otak dan dalang dari kasus penembakan terhadap istrinya sendiri, Rina Wulandari.

Ia menegaskan, seorang prajurit TNI yang dimakamkan secara militer harus nihil dengan pelanggaran.

"Kalau pemakaman militer harus tidak ada pelanggaran."

"Tapi dia (kopda Muslimin) melakukan pelanggaran apa?."

"Nah itulah hak dia dicabut," kata Letkol Bambang di RS Bhayangkara Semarang, Kamis (28/7/2022) sebagaimana dilansir Tribun Jateng.

Lanjut Letkol Bambang mengatakan, seusai dilakukan autopsi, jenazah langsung dibawa ke Kendal.

"Sekarang sudah dibawa ke Kendal," ucapnya.

Bayar Eksekutor untuk Menembak Istri

Kopda Muslimin melakukan rencana untuk menembak istrinya dengan membayar empat orang eksekutor. 

Ia membayar dengan uang Rp120 juta yang didapat dari meminta kepada mertua.

Dalihnya meminta uang pada mertuannya adalah untuk mengobati istri Kopda Muslimin yang tengah dirawat akibat luka tembak yang dialaminya.

Selain uang Rp120 juta, Kopda Muslimin juga meminta uang tambahan kepada mertua sebesar Rp90 juta untuk kabur.

"Jadi salah satu pegawai di rumah Kopda Muslimin ini ditelepon untuk meminta uang kepada ibu mertuanya guna biaya rumah sakit."

"Ternyata Rp120 juta itu diberikan kepada para pelaku penembakan, sedangkan Rp90 juta digunakan untuk melarikan diri," ungkap Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, Rabu (27/7/2022), dikutip dari Tribun Jateng.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Rachma Dudung Abdurachman mengunjungi isteri prajurit Yon Arhanud 15 Kopda M yaitu Rina Wulandari di RSUP Dr Kariadi, Semarang pada Senin (25/7/2022).
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Rachma Dudung Abdurachman mengunjungi isteri prajurit Yon Arhanud 15 Kopda M yaitu Rina Wulandari di RSUP Dr Kariadi, Semarang pada Senin (25/7/2022). (Dispenad)

Alasan Kopda Muslimin Sewa Pembunuh Bayaran

Diketahui alasan Kopda Muslimin melakukan percobaan pembunuhan karena merasa terkekang dengan istrinya.

Kopda Muslimin merasa tidak kuat saat menjalani rumah tangga bersama sang istri Rini Wulandari.

Hal tersebut diungkap tersangka Agus Santoso alias Gondrong saat dihadirkan di Polrestabes Semarang, Rabu (27/7/2022).

Agus Santoso menuturkan, saat itu satu di antara pelaku penembakan Rini Wulandari, Sugiyono alias Babi, mendatanginya di Magetan Jawa Timur.

Babi lalu menyampaikan order Kopda Muslimin yang ingin mencelakakan istrinya.

"Saat itulah saya datang ke Semarang bersama babi dan beristirahat di tempat istri saya."

"Waktu itu tiga minggu sebelum kejadian," katanya, seperti diberitakan Tribun Jateng.

(Tribunnews.com/Milani Resti )(TribunJateng.com/Rahdyan Trijoko pamungkas)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved